eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dinas yang membidangi peternakan di seluruh kabupaten kota di Kalimantan Barat, diminta mengecek kondisi hewan kurban untuk kebutuhan Hari Raya Iduladha tahun ini. Pengecekan itu penting dilakukan terkait kelayakan konsumsi daging hewan kurban tersebut.
“Kita sudah buat surat edaran ke seluruh kabupaten/kota, yang mendorong mereka untuk melakukan persiapan dan sosialisasi,” ungkap Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat, M Munsif, kemarin.
Selain itu kata Munsif, pihaknya juga meminta agar dinas kabupaten/kota untuk menggelar pelatihan menyembelih hewan sesuai dengan standar penyembelihan sehat dan memenuhi kaidah-kaidah halal. “Kita dorong ada semacam workshop, terutama yang ditugaskan melakukan eksekusi memotong hewan kurban. Sehingga memenuhi standar kesehatan, kesejahteraan hewan, serta dilakukan dengan cara yang halal,” sebutnya.
Sementara terkait permintaan hewan ternak, baik sapi atau kambing pada Iduladh tahun ini, dipastikan akan mengalami lonjakan. Munsif bilang, kebutuhan hewan ternak di Kalimantan Barat diprediksi mencapai angka 10 ribu ekor.
“Kebutuhannya saat ini, baik kambing atau pun sapi, masing-masing sebanyak 4.500-5.000 ekor. Perkiraannya akan naik sedikit dibandingkan dengan tahun lalu,” kata dia.
Kendati demikian dia memastikan, ketersedian stok hewan ternak untuk kebutuhan Iduladha tahun ini cukup. Stok tersebut berasal dari luar Kalbar dan dipasok secara lokal. Sampai saat ini, kata dia, pedagang sapi maupun kambing sudah mengantisipasi tren melonjaknya kebutuhan hewan ternak tersebut.
“Saat ini ternak-ternak sudah datang secara bergelombang. Saya sudah cek di Balai Karantina Pertanian,” pungkasnya.
Salah satu penjual kambing di Pontianak, Eko Novianto mengatakan, pihaknya sudah didatangi oleh perwakilan dinas terkait untuk melakukan pengecekan pada hewan kurban yang akan dijual untuk kebutuhan kurban di tahun ini. Eko sendiri, mempersiapkan sekitar 100 kambing untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Permintaannya saat ini sudah mulai masuk, terutama dari para pelanggan yang tahun lalu sudah membeli dengan kami,” ungkap Eko.
Dia menambahkan, dari pengalamannya di tahun lalu, permintaan hewan ternak cukup membludak. Sehingga di tahun ini, dirinya membuka jaringan yang lebih luas dengan bekerjasama dengan lebih banyak pemasok dan para peternak.
“Sehingga, bila ada stok ternak milik habis bisa dengan segera meminta stok yang baru,” tandasnya.
Kementerian Pertanian telah menjamin kesehatan, keamanan dan kelayakan daging kurban. Kementerian Pertanian berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan teknis kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner hewan kurban. Hal tersebut disampaikan oleh I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH).
Ketut bilang, beberapa langkah dan upaya yang telah dilakukan adalah meminta dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan provinsi dan kabupaten/kota untuk segera melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di tempat penampungan/pemasaran.
Pengaturan dan pengawasan tempat penampungan/pemasaran hewan, pengawasan pelaksanaan dan jadwal vaksinasi anthraks, sosialisasi dan bimbingan teknis kepada petugas dan panitia pelaksana kurban, serta pemeriksaan teknis pada hewan sebelum dan setelah pemotongan saat pelaksanaan kurban.
“Sudah ada dua surat edaran Dirjen PKH yang kita kirimkan ke provinsi/kabupaten/kota dalam rangka peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit serta penjaminan keamanan produk hewan kurban yang ASUH,” jelas Ketut dalam siaran pers belum lama ini.
Sementara itu, terkait penjaminan halal, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH, Syamsul menerangkan bahwa Kementerian Agama akan menurunkan 10 tim untuk bersama-sama Ditjen PKH melakukan pemantauan dari aspek kehalalan dalam proses pemotongan hewan kurban serta melakukan penyuluhan kepada DKM terkait persyaratan hewan kurban sesuai syariah Islam di daerah Bogor, Depok dan DKI Jakarta.
Berdasarkan data Ditjen PKH tahun 2018, penyembelihan hewan kurban di Indonesia mencapai 1.224,284 ekor, terdiri dari 342.261 ekor sapi, 11.780 ekor kerbau, 650.990 ekor kambing dan 219.253 ekor domba. Kebutuhan ternak untuk ibadah kurban tahun 2019 ini diprediksi akan meningkat sekitar 10 persen dari kebutuhan tahun 2018.
Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, telah dilakukan rapat koordinasi evaluasi pasokan sapi dan daging lokal menjelang hari raya kurban 2019 antara Kementerian Koordinator Perekonomian, Ditjen PKH serta dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan.
Laporan: Nova Sari
Editor: Andriadi Perdana Putra