eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Rencana Dinas Pertanian Tanaman Holtikultura (Distan TPH) menggelar Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 yang akan diselenggarakan pada 24-27 Agustus 2019 diapresiasi Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Bahkan dia berharap kontes ini dapat diselenggarakan dua kali dalam setahun.
“Festival durian kali ini merupakan salah satu program untuk memperkenalkan durian unggul di Indonesia seperti halnya di Kalbar, dimana sebagian besar durian unggul di negara ini ada di provinsi kalbar,” ungkap Sutarmidji saat di jumpai di kantornya, Rabu (24/7).
Di samping itu, orang nomor satu di Pemprov Kalbar ini juga mengajak para pemilik durian menjaga pohon durian unggul yang dimilikinya. “Sebab jika dilihat sisi potensi nilai ekonomi, durian ini peluangnya sangat besar bahkan bisa memperkenalkan negara. Seperti di Malaysia padahal belum tentu durian kita kalah dengan mereka, dan saya maunya ajang ini bisa digelar dua kali setahun,” ungkapnya.
Midji juga mendorong pemerintah serta para pencinta, penikmat, pakar dan pelaku durian bisa memberikan pemikiran-pemikiran untuk mengambil nilai tambah dengan keberadaan durian unggul di Kalbar.
“Banyak sekali jenis durian bahkan kalau tidak salah ada 38 jenis durian unggul di Indonesia. Dan dari jumlah itu 12 durian unggulnya ada di Kalbar, durian kita bagus-bagus bahkan bisa tahan lebih dari 3 hari baru merekah. Kalau yang lain paling cuma sehari sudah terbuka,” jelasnya.
Midji bilang, dalam kompetisi ini pihaknya ingin memberi pemahaman kepada pemilik komoditi bahwa buah lokal yang dimiliki bisa menambah nilai ekonomi yang tinggi.
“Jangan sampai begitu panen durian kita diangkut oleh negara tetangga. Sebab biasanya mereka langsung diproses jadi kerongkong beli dengan kita Rp20 ribu, dia jual Rp600 ribu. begitu mereka jual di tempat mereka packing langsung kirim ke Hongkong, ini yang sangat merugikan kita,” kata Midji.
Di samping buah durian, kata Midji, pohon durian unggul yag ada di Kalbar juga kerap menjadi incaran bagi para pembeli. Bahkan tak sedikit pohon durian ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi dengan alasan untuk mengambil kayu dari pohon durian tersebut.
“Ada juga model seperti pohon durian kita ditawar mahal, misal seharga Rp50 juta 1 pohon, katanya mau ambil kayunya ditebang padahal ini durian unggul. Mereka ingin ambil pucuknya mereka sudah siapkan di negara mereka untuk disambung, yang pada akhirnya kita kehilangan kualitas ini,” terangnya.
Untuk itu, lanjutnya, dengan kontes durian unggul ini, pemilik pohon bisa menjaga dan tidak menebang pohon durian yang dimiliki. Bahkan untuk mendorong hal tersebut ia juga meminta agar kompetisi durian ini bisa mendapatkan hadiah dengan nominal yang lebih besar.
“Inikan hadiahnya Rp30 juta, bahkan saya minta lebih besar lagi, agar pemilik pohon durian ini bisa menjaga dan tidak ditebang. Bahkan nanti durian juara ini akan dilelang hasil lelang dikasikan ke mereka lagi jangan kita yang ambil,” lugasnya.
Dalam ajang itu, Distan TPH bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar. Ketua PHRI Kalbar, Yuliardi Qamal menyatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan mengingat akan berdampak pada sektor pariwisata pula.
“Hadirnya festival ini kami mengharapkan kegiatan ini bisa disaksikan oleh masyarakat Kalbar. Terlebih ini akan menampilkan durian unggul yaang menurut saya akan hadir durian paling enak sedunia. Jadi ayo ramai-ramai datang ke halaman parkiran Ayani Mega Mall untuk menyaksikan kontes durian se-Kalbar,” pungkasnya.
Laporan: Nova Sari
Editor: Andriadi Perdana Putra