Dari Kodam VI ke Kodam XII Tanjungpura

61 Tahun Mengabdi

DI PERBATASAN. Pangdam XII Mayjen TNI Herman Asaribab, Gubernur Sutarmidji, Kapolda Irjen Pol Didi Haryono, dan Walikota/Bupati se-Kalbar mengunjungi perbatasan Kalbar, beberapa waktu lalu. Kapendam for RK

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Tak terasa, sejarah panjang keberadaan Komando Daerah Militer di Kalimantan Barat-Kalteng hingga 17 Juli 2019 hari ini sudah terbilang 61 tahun. Puluhan tahun itu pula telah mengabdikan diri menjaga kedaulatan teritori dan pertahanan Negara.

Sempat sebagai Kodam VI, Kini Kodam XII Tanjungpura sudah terpateri bagi masyarakat anak negeri. Kepala Penerangan Kodam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, mengatakan, Surat Keputusan Kasad Nomor KPTS-185/7/1958 tanggal 17 Juli 1958 tentang Resimen Infanteri 20 Territorium VI/Tanjungpura berubah menjadi Kodam Kalimantan Barat. Dengan dasar itulah Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura memperingati hari jadinya.

“Sehingga tepat pada hari ini, 17 Juli 2019 Kodam XII/Tanjungpura memasuki usianya yang ke-61 tahun,” ungkapnya.

Berbagai rangkaian kegiatan peringatan telah dilakukan. Sebelumnya, telah menggelar kegiatan bakti sosial donor darah dan sunatan massal yang dilaksanakan di Aula Makodam. Sedikitnya 160 pendonor menyumbangkan darahnya. Kemudian mengkhitan sebanyak 90 anak.

Belum lama juga Kodam XII/Tpr menggelar peringatan hari jadinya dengan kegiatan olah raga bersama dengan para jurnalis. “Untuk hari ini, tepat pada hari ulang tahun Kodam, kita sengaja menggelar kegiatan bakti sosial dan karya bakti di daerah perbatasan,” katanya.

Dalam kegiatan bakti sosial kali ini Kodam XII/Tpr melaksanakan pengobatan massal, pelayanan KB dan pemberian Sembako. Sedangkan kegiatan karya bakti berupa pembuatan sumur bor dan penampungan air, perehaban TK dan pembangunan Posyandu yang dilaksanakan terpusat di Desa

Dipilihnya Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, kawasan perbatasan sebagai sasaran kegiatan bakti sosial karena Kodam XII/Tpr pada 61 tahun pengabdiannya ini ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat di perbatasan.

Tentu juga untuk memberikan contoh pemerataan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. “Genap usianya yang ke-61 tahun ini Kodam XII/Tpr ingin betul-betul mengabdikan dirinya kepada masyarakat Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah,” tandasnya.

Kata Kapendam, dalam kegiatan bakti sosial di perbatasan Kodam XII/Tpr melibatkan Gubernur dan Kapolda Kalbar beserta jajarannya. Pelibatan unsur TNI,

Polri dan Pemerintah Daerah serta Akademisi dalam kegiatan ini dalam rangka mewujudkan sinergisitas untuk bersama-sama membantu kesulitan rakyat khususnya di perbatasan. “Sesuai dengan tema peringatan HUT ke-61 Kodam XII/Tpr yakni, Selalu Bersama Berjuang untuk Rakyat,” ujar Aulia Fahmi Dalimunthe.

Kodam XII juga bertujuan ingin membantu Pemprov Kalbar dalam mewujudkan desa mandiri di Kalbar. Pembuatan sumur bor dan penampungan air, perehaban TK dan pembangunan Posyandu oleh Kodam XII/Tpr tidak lain adalah untuk membantu program Gubernur Kalbar dalam mewujudkan 63 Desa Mandiri di Kalbar 2019, jelas Kapendam XII/Tpr.

Sementara itu, dari Ibukota, Presiden Joko Widodo menginginkan para perwira muda TNI dan Polri mampu mengikuti perkembangan zaman menghadapi tantangan global yang semakin berat. Pasalnya, meski memiliki peluang, kemajuan teknologi yang berdampak pada lahirnya revolusi industri 4.0 juga membawa resiko dan tantangan tersendiri.

“Masa depan yang penuh harapan tetapi juga sekaligus penuh dengan tantangan-tantangan besar,” ujar Presiden saat bertindak selaku inspektur upacara dalam upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri Tahun 2019 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, kemarin (16/7).

Jokowi menuturkan, revolusi industri baru yang semakin menimbulkan perubahan dalam berbagai bidang dengan cepat dan berdampak besar. Semua hal itu menimbulkan disrupsi-disrupsi dan kompleksitas yang menuntut perhatian TNI dan Polri dalam menjalankan tugasnya. Advanced robotic dan artificial intelligence misalnya, telah mempermudah kita di banyak hal termasuk di dunia kemiliteran dan kepolisian.

“Tetapi di saat yang sama juga menimbulkan jenis-jenis kejahatan baru yang menjadi tantangan kita bersama,” imbuhnya.

Oleh karenanya, lanjut dia, tantangan tersebut juta menuntut adanya perubahan cara kerja TNI-Polri dalam menghadapi masalah. Menurutnya, cara-cara dan model-model lama dalam bekerja yang hanya berpaku pada rutinitas tak lagi bisa digunakan. Jokowi mengajak perwira muda TNI dan Polri harus melengkapi diri dengan sistem, teknologi, dan cara-cara terkini dalam menghadapi setiap ancaman yang muncul ke depannya.

“Di dunia kemiliteran pasti terjadi perkembangan yang luar biasa dalam strategi, taktik, dan sistem persenjataan. Di dunia kepolisian juga harus semakin canggih dalam memberantas kejahatan digital, penegakan hukum, pemeliharaan keamanan dan ketertiban,” ucapnya.

Di sisi lain, Jokowi juga mengingatkan tugas TNI dan Polri untuk melindungi Pancasila dari gempuran ideologi-ideologi lain juga amat besar. “Saudara harus menjaga Bhinneka Tunggal Ika, menjaga toleransi terhadap perbedaan antaranak bangsa. Saudara harus terus menjaga persatuan dalam keberagaman Indonesia,” kata Presiden.

Dalam Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri tahun 2019 ada 781 orang perwira muda yang diwisuda dari tiga matra TNI dan Kepolisian. Terdiri atas 475 perwira dari TNI di tiga matra dan 306 perwira dari Polri.

Dalam kesempatan itu, Presiden sempat menyematkan tanda pangkat di pundak empat orang perwira remaja yang meraih penghargaan Adhi Makayasa (lulusan terbaik). Yakni Fajar Muhammad Al Farouk dari Akademi Militer (Akmil), Ariz Pama Yudhaprawira dari Akademi Angkatan Laut (AAL), Muhammad Ihza Nurrabbani dari Akademi Angkatan Udara (AAU), dan Muhammad Idris Akademi Kepolisian (Akpol).

 

Laporan: Andi Ridwansyah, Jawa Pos/JPG

Editor: Mohamad iQbaL