eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya menggelar Pawai Budaya Lintas Etnis sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Kabupaten Raya.
Kegiatan Pawai Budaya Lintas Etnis diikuti 6 etnis besar di Kubu Raya, yang dilepas langsung Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan didampingi Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo dan Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam, Minggu (14/7).
Usai melepas peserta Pawai Budaya Lintas Etnis, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama istri dan Sekda Kubu Raya bersama istri menaiki kereta kencana yang diiringi ratusan peserta pawai.
Meski rute pawai itu cukup jauh, yakni 4,7 Kilometer, namun peserta pawai nampak semangat dengan berjalan kaki yang dimulai atau start di Halaman Kantor Bupati melalui Jalan Arteri Supadio kemudian melewati jalan di Komplek Angkasa Permai, Jalan Adi Sucipto, Jalan Wonodadi I, kembali melalui Jalan Arteri Supadio dan berakhir atau finish kembali di Halaman Kantor Bupati.
Kegiatan Pawai Budaya Lintas Etnis itu diikuti oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), Paguyuban Jawa Kab Kubu Raya (PJ-KR) Lembaga Budaya Tionghoa (LEMBUT), Dewan Adat Dayak (DAD) Kubu Raya, Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kubu Raya, Flobamora NTT Kubu Raya, Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB), Persatuan Orang Melayu (POM) Kubu Raya, HARPI Kubu Raya.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengaku bangga dengan semangat dari peserta yang mengikuti Pawai Budaya Lintas Etnis ini. Menurutnya terbentuknya Kabupaten Kubu Raya atas kontribusi yang besar dari seluruh etnis yang ada di Kubu Raya.
“Kubu Raya memiliki berbagai etnis, ini akan kita jadi momen perekat. Karena ini adalaah modal sosial kita untuk mengejar agar Kubu Raya bisa melakukan lompatan-lompatan yang baik dalam mengejar pencapaiannya,” ujar Bupati Muda Mahendrawan saat membuka Pawai Budaya Lintas Etnis, di Halaman Kantor Bupati, Minggu (14/7).
Muda mengatakan, kegiatan Pawai Budaya ini bukan sekedar demonstratif, formalitas , dan bukan sekedar gagah-gagahan, namun ini merupakan upaya agar saling menghargai dan saling memahami serta menyamakan persepsi.
“Agar kita tidak terjebak pada persepsi yang sempit, karena menyatukan orang secara fisik itu mudah. Namun, menyatukan dalam konteks persepsi yang sama itu, perlu proses perjuangan. Dari inilah kita buktikan sama-sama slogan dari Kubu Raya untuk Indonesia,” tutur Muda.
Muda menambahkan, slogan “Dari Kubu Raya untuk Indonesia” ini sudah digaungkan sejak ia menjadi bupati pada periode 2009-2014, dengan maskud ingin menanamkan dan menancapkan keindonesiaan generasi Kubu Raya, sekaligus ingin membuktikan pemuda-pemudi Kubu Raya mempu meraih prestasi yang membanggakan.
“Anak-anak Kubu Raya, harus meraih prestasi yang membanggakan bagi daerah kita dan berkontribusi bagi republik ini, bukan justru menjadi beban. Inilah tekat yang kita giring melalui slogan Dari Kubu Raya untuk Indonesia,” kata Muda.(sul)