eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Laporan Bank Indonesia terkait perekonomian Kalimantan Barat pada Mei 2019, pertumbuhan perekonomian pada triwulan I tercatat tumbuh sebesar 5,07 dan diprediksi hingga akhir tahun akan terus tumbuh hingga rentang 4-9-5,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hal tersebut didorong dengan meningkatnya kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan ekonomi dan investasi tersebut juga tumbuh positif di daerah Singkawang dan Bengkayang.
Pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan tingkat kebutuhan listrik. Sehingga, apabila ekonomi suatu daerah tumbuh secara positif, maka kebutuhan listriknya juga akan meningkat tidak terkecuali di Kalbar.
Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi PLN sebagai penyedia listrik. Untuk tidak hanya memastikan keamanan pasokan listrik namun juga keandalan sistem kelistrikan di wilayah tersebut.
Berkaitan dengan hal itu, PLN UIP Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) melaksanakan rekonduktoring pada empat jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kv yang telah beroperasi sebelumnya.
Diantaranya pada SUTT 150 Kv Bengkayang-Singkawang, SUTT 150 Kv Singkawang-PLTU 2 Kalbar, SUTT 150 Kv Mempawah-PLTU 2 Kalbar dan SUTT 150 Kv Parit Baru-Mempawah.
Senior Manager Operasi Konstruksi, I Wayan Semudiarsa menyebutkan, rekonduktoring merupakan kegiatan penggantian kabel konduktor dengan jenis dan kapasitas yang lebih besar dari sebelumnya.
“Ini bertujuan agar daya listrik yang dihantarkan lebih besar dan efisien seiring pertumbuhan beban dan kebutuhan listrik yang terus meningkat di Kalbar,” ungkapnya, Kamis (11/7).
Dia menambahkan, untuk saat ini keempat jalur telah beroperasi penuh dengan kabel konduktor yang baru. Proses pekerjaan rekonduktoring ini berlangsung sejak tahun 2018 lalu dan selesai lebih awal dari target kontrak.
“Ini tentu dapat terjadi berkat koordinasi dan sinergi dari semua pihak serta team work yang solid,” ucapnya.
I Wayan menjelaskan, untuk kabel konduktor dari sebanyak total 604 tower di empat jalur ini telah diganti seluruhnya. Hal itu tidak lain bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem penyaluran di pusat-pusat beban.
“Terutama di kota-kota besar yang ada di provinsi ini, sehingga sehingga keandalan sistem penyaluran ini perlu terus ditingkatkan,” katanya.
Di samping itu, lanjut Wayan, dengan pemenuhan kebutuhan listrik yang meningkat diharapkan dapat menjadi faktor pendukung pengembangan ekonomi dan meningkatkan iklim positif dalam berinvestasi di Kalbar.
“Selain menciptakan Kalbar benderang, PLN juga memiliki tugas besar untuk mencapai target interkoneksi dengan Kalimantan Tengah,” tandasnya. (ova)