eQuator.co.id – JAKARTA–RK. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin serius mengajukan posisi menteri dan ketua MPR RI. Kemarin (5/7), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertemu dengan Wakil Presiden Terpilih Ma’ruf Amin untuk membahas jabatan strategis di kabinet Indonesia Kerja jilid II dan kursi di parlemen.
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar mengatakan, dia menemui Ma’ruf Amin untuk menyampaikan undangan agar hadir pada perayaan ulang tahun PKB pada 23 Juli mendatang. Selain itu, keduanya juga membahas pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin yang akan datang.
Menurut dia, ada beberapa persoalan penting yang harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintahan kedepan. Yaitu, terkait kualitas pendidikan, peningkatan usaha kecil dan menengah, dan tentang keislaman di Indonesia.
“Kiai Ma’ruf diharapakan masih tetap memegang legitimasi untuk mendorong gerakan Islam supaya menyukseskan pembangunan yang dilakukan pemerintah,” ungkapnya usai bertemu Ma’ruf di rumahnya Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat kemarin.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Cak Imin juga menyampaikan nama-nama menteri yang sudah diajukan PKB ke Presiden Jokowi. “Tentu ada diskusi kecil soal itu,” terang dia. Sayang politikus asal Jombang itu enggan menjelaskan hasil pembahasan menteri dengan Ma’ruf. Dia juga tidak mau membuka nama-nama yang sudah diajukan ke Jokowi.
Menurutnya, ada dua sumber menteri yang dia usulkan. Yaitu, calon menteri dari kader partai dan non kader. Dua sumber itu masih sedang digodok terus. Tentu, usulan itu akan dibahas dengan presiden, wakil presiden, dan para ketua umum partai koalisi.
Sebelumnya, Cak Imin sudah menyampaikan 10 nama untuk menjadi menteri di pemerintahan Jokowi – Ma’ruf. PKB menginginkan menteri di bidang ekonomi dan pendidikan. Bahkan, mengusulkan agar kementerian yang menangani pendidikan dilebur menjadi satu kementerian saja.
Cak Imin menyatakan, dia juga menyampaikan keinginannya menjadi ketua MPR dan melobi Ma’ruf agar membantunya memperlancar rencana tersebut. Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, pihaknya meminta doa restu ke Ma’ruf agar sukses dalam melakukan lobi-lobi untuk meraih kursi pimpinan MPR.
Menurut dia, posisi ketua MPR sangat penting. Apalagi gairah Islam di Indonesia semakin kuat. Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan, gairah Islam itu harus dijembatani melalui penguatan empat pilar kebangsaan. “NU punya modal itu,” ungkap politikus yang punya nama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar itu.
Ma’ruf Amin mengatakan, dia dan Jokowi belum membahas pengisian kabinet. Begitu juga soal pengajuan menteri yang disampaikan PKB dan partai lainnya. Menurutnya, ada beberapa partai yang berada dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Tentu akan dibahas dengan baik dan disesuaikan dengan perolehan suara. “Nama-nama atau sosok yang akan jadi menteri juga belum dibahas,” katanya.
Terkait dengan keinginan Cak Imin menjadi ketua MPR, mantan Rais Am PB NU itu mengatakan, dia akan membahas usulan itu dengan presiden, dan partai koalisi. Tentu, katanya, dia akan mendukung orang yang dekat dengan dirinya. Pengisian pimpinan parlemen harus dibahas dengan baik antara parpol koalisi, sehingga mereka semakin kuat di parlemen. (Jawa Pos/JPG)