eQuator.co.id – AKUN facebook GW mengunggah status kalimat ajakan yang tentunya membuat netizen bertanya-tanya dan mengundang rasa untuk mencoba. “Coba ketik di Google: monyet cukur rambut. Mesin pencari berita ini akan memunculkan gambar,” tulisnya, Rabu (3/7) siang.
Sama seperti netizen lainnya, awak media ini mencoba memasukan kata kunci “monyet cukur rambut”. Hasilnya memang cukup mengejutkan. Karena, selain keluar gambar monyet sedang dicukur rambutnya, juga keluar gambar atau foto Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga sedang cukur rambut.
Tak hanya Jokowi, gambar meme Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga keluar ketika memasukan kata kunci yang sama di kolom pencarian. Kini, postingan GW sudah ramai dibagikan netizen. Postingan itu juga menuai komentar yang beragam.
Mengapa bisa demikian? Menurut penjelasan dari Reinardo Sinaga, Ketua Umum Hoax Crisis Centre (HCC) Kalbar, tak perlu ada yang panik atau khawatir dengan kata kunci “monyet cukur rambut” di kolom pencarian Google, lalu muncul foto Jokowi pada urutan pertama dan monyet yang sedang dicukur rambutnya pada urutan berikutnya.
“Jawabannya mudah. Karena semua foto itu berasal dari berita yang dimuat di sejumlah media nasional yang memuat kata kunci: cukur rambut,” ujar pria yang akrab disapa Edo itu, kepada sejumlah wartawan, Rabu sore.
Jika ditelusuri lebih lanjut, kata Edo, foto-foto itu berasal dari berita yang memuat kejadian dicukurnya rambut Jokowi. Termasuk sejumlah media nasional pun memberitakan hal itu. “Sehingga kata kunci cukur rambut di sini terlacak oleh mesin Google,” terang Edo.
Kemudian, SEO (search engine optimization) dari masing-masing portal berita membuat foto Jokowi di artikel tersebut mejeng di halaman pertama Google. Walau pengguna hanya mengetikkan kata “cukur rambut” saja di kolom pencarian.
“Jadi, tidak ada foto Jokowi yang muncul jika hanya pakai kata kunci monyet tanpa kata cukur rambut di dalamnya. Itu dikarenakan mesin pencari Google mengolah kata-kata yang tersebar di dunia maya dan melacaknya,” tambah Edo.
Lalu kenapa timbul foto berikutnya adalah monyet, jika ditambahkan kata “monyet cukur rambut” dan kemudian masih muncul foto Jokowi, lagi-lagi ini karena viralnya meme monyet yang bercukur rambut. “Seperti meme Donald Trump itu,” ujar Edo.
Kemudian, lanjut relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) ini, Google di pencariannya akan membaca tiap kata yang populer dan trending di pencarian.
Jadi, ketika dicari dengan kata kunci “monyet cukur rambut”, kemudian muncul foto Jokowi, itu diakibatkan sistem pencarian Google membaca kata yang paling trending terlebih dahulu. Yakni berita tentang bercukur rambutnya Jokowi. Bukan monyetnya.
Hal ini, sambung Edo, sama dengan kejadian publik yang dihebohkan terkait berita pencarian Google saat mengetik kata “Setan”, lalu muncul wajah Amien Rais. Kenapa demikian? Karena pada saat itu Amien Rais menyebut kata “Partai Setan”. Dan, diberitakan oleh media massa khususnya online.
Secara otomatis, ketika banyak media yang memberitakan, maka kata Setan di search engine akan mengarah pada foto berita tersebut yang memuat wajah Amien Rais. Lalu, ada juga di foto berikutnya, foto penampakan setan.
“Nah, inilah sisi negatifnya SEO di Google. Jadi, pengguna internet jangan panik. Mari kita bijak sebagai pengguna,” ajak Edo. (tri)