Gawai Mensyukuri Warisan Leluhur

GAWAI DAYAK. Suasana Gawai Dayak Sub Suku Undau di Desa Tertung Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang. Bupati Sintang, Jarot Winarno sekaligus menancapkan tiang pertama pembangunan Rumah Betang di desa tersebut. (Humas Sintang for RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Agenda Gawai Dayak di Kabupaten Sintang di setiap desa masih terus berlangsung. Salah satunya Gawai Dayak Sub Suku Undau di Desa Tertung Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, yang berlangsung Sabtu (29/6).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno ditandai dengan pembukaan kain penutup tempayan yang berisikan minuman khas Dayak yaitu Tuak Pemali, sekaligus melaksanakan penancapan tiang pertama pembangunan Rumah Betang Adat Dayak Desa Tertung Mau.

Dalam sambutannya Jarot mengatakan, gawai ini sangat luar biasa karena di dalamnya terdapat momentum mensyukuri warisan leluhur yang harus dilestarikan.

“Hari ini kita syukuri agenda tutup tahun sebagai momentum warisan nenek moyang yang sangat luhur, sehingga ini saya ucapkan luar biasa, mudah-mudahan rezeki semakin melimpah dan kita dapat menyongsong tahun depan lebih baik lagi,” kata Jarot.

Menurutnya, hasil Musyawarah Adat Sub Suku Dayak Undau ingin memajukan sektor pertanian dan hal tersebut sudah direalisasikan. Tentu agar kelestarian tersebut tidak menjadi sebuah ketertinggalan.

“Mari bangun desa kita, kita sudah realisasikan musyawarah tersebut, dimana kita ingin memajukan sektor perkebunan pertanian di wilayah sub Suku Undau,” ucapnya.

Jarot juga mengatakan, gawai ini memiliki makna untuk saling menghargai satu sama lain. Dimana nenek moyang mengajarkan bahwa adat mengatur manusia dengan Tuhan, adat mengatur sesama manusia untuk saling menghormati dan menghargai.

“Kalau kita tidak diganggu, maka tidak akan menganggu orang lain, maka kita hidup haruslah rukun,” tambah Jarot.

Jarot juga menyampaikan pesan pembangunan, bahwa perlu diketahui pada November 2018 lalu. Pemkab Sintang sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut.

“Sebenarnya sudah dilelang, akan tetapi terkait Pilpres jadi kita tunda dan akan dimulai pelelangannya minggu depan,” katanya.

Secara kontraktual, Jarot fokus pada titik-titik kritis yang harus dituntaskan, dengan harapan dapat memperbaiki jalan yang rusak.

“Dengan demikian kalau jalan sudah bagus, baru kita fikirkan listrik untuk masuk ke daerah sini”, ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksanaan Gawai Dayak, Bangun mengatakan, bahwa Gawai Dayak ini dilaksanakan selama dua hari yang bertujuan mensyukuri hasil panen dan tutup tahun.

Setelah kegiatan pembukaan, Jarot bersama rombongan lainnya, melakukan pembukaan tuak pemali sekaligus penancapan tiang pertama pembangunan Rumah Betang Adat Dayak di Desa Tertung Mau yang dialokasikan melalui Dana Desa sebesar Rp150 Juta.

 

Laporan : Saiful Fuat

Editor : Andriadi Perdana Putra