Kijing Bisa Saingi Singapura

Pengiriman Ekspor Bakal Lintasi Sukamara-Manis Mata

SAMBUT Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyambut kunjungan kerja rombongan Sekeretaris Darah Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah, Fahkrizal Fitri, Minggu (30/6). Abdul Halikurrahman/Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Memperjelas batas wilayah demi kepastian hukum menjadi prioritas Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar)Kalbar dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Termasuk, pembangunan jalan Sukamara-Manis Mata yang memudahkan pengiriman ekspor melalui Pelabuhan Internasional Kijing. Bukan tidak mungkin, Singapura bakal tersaingi.

Rancangan pembangunan tersebut terungkap ketika Gubernur Kalbar, Sutarmidji menerima kunjungan kerja rombongan Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Minggu (30/6) di Pendopo Gubernur Kalbar.

Pertemuan itu berjalan lebih dari satu jam. Perbincangan mengalir santai. Sesekali Sutarmidji berkelar. Suasana pun menjadi cair.

Dalam pertemuan tersebut, setidaknya membahas sejumlah isu yang bersinggungan antara Kalbar dan Kalteng. Termasuk, pembahasan pembangunan jalan di wilayah Sukamara, Kalteng yang berbatasan dengan Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Jalan itu, sangat vital. Sebab menghubungkan antara perbatasan Ketapang, Kalbar dengan Kalteng. Kini, satu jembatan penghubung di Sukamara sudah selesai dibangun.

Tinggal badan jalan, sekaligus pengaspalan saja yang belum dilakukan. Dalam pertemuan itu, Sutarmidji komitmen segera menuntaskan pembangunan jalan tersebut. “Tinggal satu bentangan, selesai. Bupati Ketapang saya minta, melakukan pembangunan badan jalan. Yang aspalnya biar provinsi. Paling lama tahun depan selesai. Harus bise difungsikan,” ucapnya.

Di kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu juga menyinggung soal fasilitas pendidikan dan kesehatan yang ada di perbatasan Kalbar dan Kalteng.

Menurutnya, kedua provinsi mesti bersinergi. Untuk menambah fasilitas tersebut. Soal nanti masyarakat memilih menggunakan fasilitas di perbatasan Kalteng atau Kalbar, tidak menjadi masalah. “Silakan gunakan. Itu sih gak masalah. Yang penting provinsi-provinsi yang ada di pulau Kalimantan harus bersinergi. Untuk mensejahterakan masyarakat,” ucapnya. “Kalau saya sih, tidak ada yang sulit. Praktis-praktis saja. Apapun kalau bisa dikerjasamakan, kita kerjasamakan,” timpalnya.

Apalagi, Kalbar bakal punya pelabuhan intenasional. Yang kini tengah dibangun di Pantai Kijing, Kabupaten Mempawah. Sementara Kalteng tidak punya akses seperti itu.

Kedepan, Kalteng tidak susah lagi untuk urusan pengiriman ekspor. Tidak perlu jauh-jauh. Sudah bisa lewat pelabuhan samudera yang berada di Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalbar. “Nah, ini juga bisa mempercepat ekspor lewat Pelabuhan Kijing. Lebih strategis. Bahkan kalau dikelola dengan benar, kemudian disitu kawasan industri, ya Kijing itu bisa jadi saingan Singapura,” pungkasnya.

Sekda Provinsi Kalteng, Fahkrizal Fitri mengucapkan terimakasih atas sambutan Gubernur Kalbar. Yang sudah menerima lawatan rombongannya dengan baik. “Saya menyambut baik hasil pertemuan hari ini (kemarin, red),” katanya.

Menurutnya, hasil pertemuan tersebut, Gubernur Kalbar, betul-betul komitmen menyelesaikan semua permasalahan yang ada di wilayah perbatasan. “Utamanya yang kita urus ini, untuk masyarakat kita yang sama-sama tinggal di Kalimantan. Soal jalan (Sukamara, red) itu, tadi beliau (Sutarmidji) mengatakan, tahun 2020 atau 2021 sudah bisa fungsional,” ucapnya.

Berikutnya, kata dia, yang akan diselesaikan secara bersama-sama antara Pemprov Kalteng dan Pemprov Kalbar adalah masalah tata batas. “Saya pikir ini juga mesti dipertegas. Supaya batas wilayah ini ada kepastian hukumnya. Ini harus kita tuntaskan segera mungkin. Agar tidak terjadi sengketa antara masyarakat di wilayah batas,” pungkasnya.

 

Laporan: Abdul Halikurrahman

Editor: Yuni Kurniyanto