Pegadaian Pontianak Target OSL Rp861 Miliar

ilustrasi : internet

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. PT Pegadaian (Persero) Area Pontianak menargetkan Outstanding Loan (OSL) sebesar Rp861 miliar. Per tanggal 25 Mei 2019 OSL sudah terealisasikan sekitar Rp808 miliar atau sekitar 94 persen dari target.

“OSL-nya Rp861 miliar, tepatnya  Rp861.645.244.057. Kalau dari pencapaian sampai tanggal 25 kemarin itu Rp808.211.532.466. Artinya baru tercapai 94 persen dari target,” ujar Vice President, Mukhlis Hasriyadi, kemarin.

Namun kata Muklis, meskipun sudah memperoleh dengan nilai yang demikian, pihaknya menilai hal tersebut masih perlu ditingkatkan. Terlebih dari lima area Kanwil Balikpapan, PT pegadaian Cabang Pontianak berada di nomor 3.

“Walaupun pencapai sudah 94 persen, nah itu merupakan total produk,” jelasnya.

Dikatakannya, realisasi target yang dirasakan kurang adalah produk non gadai. Seperti yang berkaitan dengan produk mikro. Diantaranya pembiayaan kreasi, ada mulia, Amanah, Haji, Multi Guna.

Kemudian untuk mencapai OSL itu, dikatakannya, Pegadaian membuat strategi bagaimana cara untuk meningkatkan pecapaian target non gadai tersebut.

“Karena banyak produk kami yang mungkin belum diketahui oleh masyarakat. Seperti Amanah itu apa, Amanah itu untuk membeli mobil atau motor secara kredit. Kemudian ada yang namanya kredit multi guna yang untuk kredit bagi karyawan instansi. Kemudian ada Haji, ada mulia kredit beli emas batangan, nah yang seperti yang perlu kami viralkan dan kami sosialisasikan kepada masyarakat, karena masyarakat hanya tau gadai saja, dengan bantuan teman-teman di lapangan untuk memviralkan produk-produk tersebut,” paparnya.

Mukhlis menyebutkan, total kredit utama yang ada kurang lebih sekitar 18 produk dan ada variannya lagi dengan total sekitar 25 produk.

“Jadi kalau produk gadai sudah biasa orang bawa emas atau bawa hp atau kendaraan untuk digadai. Tapi yang namanya kredit semacam non gadai banyak yang belum tahu. Sehingga secara pencapaian kami itu baru 94 persen untuk all product dan yang memberikan kontribusi yang lebih besar itu adalah produk gadai. Tapi insyaallah yang non gadai itu juga bisa kami capai,” ungkapnya.

Pegadaian memiliki kelas kategori cabang, yaitu ada cabang madya dan ada cabang muda, dengan masing-masing target OSL yang berbeda.

“Untuk kontribusi cabang itu tergantung dari target yang diberikan masing-masing cabang dan itu tergantung dimana outlet itu berada. Jadi kalau misalnya di Pontianak ini ada sekitar kurang lebih ada delapan kantor cabang. Daerah Pontianak lah yang memberi kontribusi paling besar karena ada delapan cabang. Berbeda dengan Ketapang yang cuma satu kantor cabang, beda dengan Sintang, Sanggau, Singkawang dan yang lainnya yang hanya mempunyai 1 cabang,” tandasnya. (ova)