Pegadaian Genjot Sektor Pembiayaan Mikro

Capaian Produk Gadai Tinggi

ilustrasi : internet

eQuator.co.id – PONTIANAK– RK. PT Pegadaian (Persero) Cabang Pontianak, tahun ini mampu mencatatkan Outstanding Loan (OSL) hingga 99,58 persen dari total target sebesar Rp850 miliar. Produk gadai hingga saat ini mendominasi dibandingkan beberapa produk lainnya.

“Dari berbagai produk yang ada, yang masih mendominasi adalah produk gadai, bahkan produk ini pencapaiannya hingga 80 persen. Struktur barang pinjaman masih didominasi emas, yakni sebesar 90 persen,” ujar Kepala Pegadaian Cabang Pontianak, Ade Harsono, kemarin.

Ade menilai bahwa, meski saat ini ekonomi Kalbar dikatakan masih dalam kondisi stagnan di angka lima persen, akan tetapi dia melihat minat masyrakat untuk memanfaatkan produk-produk dari Pegadaian masih cukup menggembirakan.

“Dengan capaian target OSL tersebut, terlebih sudah diangka 99,58 persen, kita sudah sangat begitu puas, sebab capaian kita sudah mendekati 100 persen,” tuturnya.

Selain karena faktor ekonomi, belum tercapainya target tersebut, kata Ade, lantaran pada bulan Desember 2018 yang lalu, banyak konsumen yang melakukan tebusan.

“Jika misalkan tidak besar tebusan yang terjadi, tentu OSL tahun 2018 tercapai. Sebab diketahui, kalau menjelang tahun baru banyak orang menebus, ingin pakai sendiri, namun belajar dari pola historisnya, diperkirakan barang-barang gadai akan kembali masuk pada Januari 2019,” bebernya.

Di samping itu, lanjut Ade, untuk kredit macet atau Non Peforming Loan (NPL), pihaknya mampu menekan angka tersebut menjadi 0,48 persen. Angka tersebut, jauh dari NPL maksimal yang diperbolehkan, yakni sebesar 3 persen.

“Bahkan ke depan  saya targetkan NPL hanya menyentuh angka 0,25 persen,” jelasnya.

Ade menyebutkan bahwa, dilihat dari sisi produk, diakuinya produk non gadai juga mulai diminati masyarakat. Meski angkanya baru mencapai 20 persen. Produk-produk non gadai itu, yakni penyaluran mikro, emas, dan Arrum Haji.  Tahun ini pun, pihaknya akan lebih menggenjot produk non gadai, terutama pembiayaan mikro.

“Sebab kita memandang struktur perekonomian di Kalbar kebanyakan adalah perdagangan, yang erat kaitannya dengan permodalan. Dan ini bisa diperoleh masyarakat melalui fasilitas pembiayaan mikro. Kami ada program untuk penyaluran usaha mikro, ada juga ultra mikro. Tahun ini pembiayaan mikro akan kami genjot,” tandasnya.

 

 

Laporan: Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra