Inspiratif, Pasutri Driver Ojol di Pontianak Ini Bekerja Sambil Beramal

Caption: Fahrul dan Yeni Pasutri di Pontianak yang memilih jalan sebagai driver GrabBike. Selain bekerja, mereka juga aktif di kegiatan sosial. (istimewa)

eQuator.co.id – Pontianak-RK Pasangan suami istri di Kota Pontianak ini memilih jalan yang tak biasa untuk mendapatkan pundi rupiah. Fahrul dan Yeni, Pasutri tiga anak ini kompak menjadi driver ojek online (Ojol), GrabBike.

Kisah Fahrul dan Yeni boleh dibilang sangat menginspirasi. Sebagai mitra GrabBike, mereka juga menyisihkan sedikit dari penghasilannya untuk berkontribusi bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Cerita keduanya bermula dari keputusan Fahrul untuk meninggalkan pekerjaan sebagai guru honorer. Dan mengikuti pendaftaran mitra pengemudi GrabBike di Pontianak pada bulan September 2017.

Namun, seiring meningkatnya kebutuhan rumah tangga mereka, istri Fahrul, Yeni pun memutuskan menyusul suaminya. Ikut bergabung menjadi mitra pengemudi GrabBike. Sekitar Februari 2018 lalu.

Memiliki profesi yang sama, kedua Pasutri itu pun selalu kompak melaksanakan kewajiban, demi menghidupi tiga anak yang kini masih menimba ilmu di bangku sekolah.

Fahrul mengungkapkan, setiap pagi ia bekerja mengambil order-an. Sementara istrinya, mengantar anak-anaknya dulu ke sekolah. Setelah itu, barulah sang istri menyusul untuk mencari orderan.

“Nanti anak-anak pulang sekolah, giliran saya lagi yang jemput. Yeni tetap fokus narik sore harinya,” ucapnya.

Menurutnya, bekerja sebagai GrabBike sangat mudah. Sebab, waktu kerja bisa diatur sendiri sesuka hati. Soal penghasilan, juga bisa ditarget. Yang penting ada kemauan dan rajin saja.

“Jadi, enaknya ngegrab, ya salah satunya kami bisa mengatur jam kerja kami, menyesuaikannya dengan aktivitas kami yang lain,” imbuhnya.

Selain aktif sebagai mitra pengemudi Grab, Fahrul dan Yeni juga tergabung dalam komunitas ojek online. Bernama Keluarga Besar Grab Pontianak (KBGP). Yang sudah berdiri sejak 2018.

Bersama dengan kurang lebih 30 mitra pengemudi GrabBike Pontianak dan sekitarnya, Fahrul dan Yeni secara rutin melakukan aktivitas sosial.

Seperti, membantu masyarakat yang membutuhkan, memberi bantuan ke panti asuhan serta rutin ikut dalam kegiatan donor darah di rumah sakit.

“Setiap hari Jumat, komunitas kami punya program khusus bernama ‘Jumat Berkah’. Jadi, kami mengumpulkan sumbangan yang tidak ditentukan. Jumlahnya, biasanya sih rata-rata Rp10.000 – Rp50.000 per orang,” katanya.

Total dari dana itu kata Fahrul, akan dipakai untuk memberikan donasi kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk uang atau barang.

“Alhamdulillah, penghasilan kami sebagai mitra pengemudi Grab tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan keluarga kami, tetapi juga bisa membantu kami berbagi rezeki dengan masyarakat,” imbuhnya.

“Kami berharap bantuan dari komunitas kami bisa saling menguatkan, mendukung, serta meringankan beban teman-teman yang membutuhkan,” timpalnya.

Fahrul dan Yeni merupakan 2 dari 5 juta wirausahawan mikro yang tergabung dalam ekosistem Grab.

Berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, Grab berhasil meningkatkan rata-rata pendapatan mitra pengemudi GrabBike sebanyak 113 persen.

Dan, berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru. Karena, 38 persen mitra pengemudi GrabBike tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung.

Era disrupsi telah membuka kesempatan bagi para pekerja informal yang saat ini mendominasi jumlah angkatan kerja Indonesia.

Dengan memanfaatkan teknologi, Grab telah meningkatkan peluang pendapatan bagi para wirausahawan mikro yang bekerja di sektor informal. Melalui ekosistem yang membantu meningkatkan potensi pendapatan dan memperbaiki kualitas hidup mereka. (abd)