eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir menyalurkan bantuan kepada para korban kebakaran di kediaman dinasnya, Selasa pagi (11/6). Bantuan dana sumbangan itu bersumber dari para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbagai pihak lainnya di kabupaten itu.
“Hari ini penyerahan bantuan khusus bencana kebakaran di Jongkong dan Putussibau Utara. Dana ini yang terkumpul dari semua donatur kepala dinas, kepala bagian, perbankan dan pihak lain. Bantuan dari pemerintah dari BPBD tanggap darurat, mungkin ada belasan juta,” ujar Nasir.
Nasir menuturkan, sebelumnya ada Peraturan Bupati (Perbub) yang mengatur tentang bantuan bencana. Hanya saja dari aturan tersebut jumlah bantuan sudah dirasa tidak sesuai lagi untuk keadaan saat ini. “Ada Perbup yang berubah, dulu Pemda hanya bisa bantu Rp2 juta, ini malu menyerahkannya. Perbup itu kemudian dirubah, maka bantuan diberikan dengan perhitungan khusus, jadi paling tidak belasan juta bantuannya,” papar Bupati Kapuas Hulu dua periode ini.
Ia menegaskan pula, bantuan kebakaran dari pihaknya tidak mungkin menyelesaikan permasalahan para korban sepenuhnya. Akan tetapi, setidaknya pemerintah ada berbuat sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh para penerima bantuan. “Kami turut perihatin banyak musibah di Kapuas Hulu selama delapan tahun terakhir, ada musibah tenggelam dan kebakaran. Ini sebetulnya peringatan bagi kita semua, jangan lalai. Sebab itu pada safari ramadhan lalu, kami selalu ingatkan masyarakat agar tidak lalai terhadap kompor dan lainnya,” pesan Nasir.
Disisi lain, Nasir mengapresiasi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu. Menurutnya, BPBD sudah bekerja dengan baik dalam menyikapi berbagai kejadian bencana yang telah terjadi. “BPBD cukup tanggap mengatasi masalah bencana dan sebagainya,” katanya.
Nasir meminta agar ke depan para aparatur desa, camat atau instansi berwenang, apabila hal darurat segera atasi tidak perlu menunggu surat. Sebab, pemerintah kabupaten tidak bisa selalu menggapai perkembangan di desa, contoh seperti ada warga yang busung lapar, masalah banjir dan sebagainya. “Jadi kita harus aktif, mulai dari desa harus segera menangani dulu, mendata korban dan melaporkannya ke kecamatan dan kabupaten. Kalau kita sama-sama aktif permasalahan di lapangan, Insyaallah dapat cepat terselesaikan,” paparnya.
Untuk bantuan bagi para korban, Nasir juga mengingatkan bahwa pemerintah sangat membutuhkan data-data yang akurat. (dRe)