Kecam Aksi 22 Mei Telan Korban, Mahasiswa Bawa “Kuburan” ke Polres Mempawah

Wakapolres: Akan Kami Teruskan ke Polda dan Mabes Polri

Puluhan massa bergantian melakukan orasi di didepan Mapolres Mempawah, Senin (27/5) Sore kemarin - Ari Sandy

eQuator.co.id – MEMPAWAH-RK. Buntut aksi 21-22 Mei di Jakarta lalu yang sempat memanas, puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Mempawah melakukan unjuk rasa di depan Mapolres Mempawah, Senin (27/5) sore.

Massa itu gabungan dari organisasi HMI, SBI, POM, SPM, Karang Taruna Penibung dan Bara CI dengan mengenakan masing-masing atribut organisasi yang menaungi mereka.

Dalam aksi tersebut terlihat salah seorang pengunjuk rasa membawa ‘kuburan’ sebagai simbol protes atas kematian para pengunjuk rasa di Jakarta.

“Kuburan itu simbol bahwa akibat tindakan represif oknum aparat Polisi pada waktu mengamankan masa aksi memakan korban, bahkan meninggal dunia, baik aksi di Jakarta dan di Pontianak, sekaligus kami berdoa untuk semua korban yang gugur baik dari masa aksi maupun aparat dan berdoa juga untuk Indonesia,” tegas Perwakilan SBI, Muhaimin di lokasi unjuk rasa.

Dalam aksi yang diterima langsung oleh Wakapolres Mempawah tersebut, terdapat enam tuntutan yang mereka sampaikan ke Polres Mempawah, yakni sebagai berikut:

1. Meminta kepada elit politik dan semua pihak untuk tidak melakukan tindakan provokatif yang mengganggu kondusifitas.

2. Mengecam tindakan refresif oknum aparat kepolisian dalam mengamankan masa aksi di Jakarta dan Pontianak yang berakibat jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

3. Mendesak Komnasham untuk menyelidiki dan mengungkap pelanggaran HAM oleh oknum aparat kepolisian serta penyebab meninggalya sejumlah demonstran dan dugaan penggunaan peluru tajam oleh aparat di Jakarta dan Pontianak.

4. Menuntut Polri untuk menindak tegas oknum aparat yang bertindak refresif dan arogan yang berpotensi melanggar HAM saat mengamankan massa aksi di Jakarta dan Pontianak.

5. Menuntut Kapolri dan Kapolda Kalbar untuk bertanggung jawab atas tindakan refresif aparat kepolisian dalam mengamankan massa aksi di Jakarta dan Pontianak yang mengakibatkan sejumlah korban meninggal dunia dan ratusan luka-luka.

6. Kami dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Mempawah meminta elit-elit pemerintah dan para tokoh untuk segera mendinginkan suasana serta melakukan rekonsiliasi guna menjaga kondusifitas negara dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Dalam pertemuan antara pengunjuk rasa dan pihak Polres, Wakapolres berjanji akan meneruskan tuntutan tersebut kepada Polda Kalbar dan Mabes Polri.

Perwakilan SBI Mempawah, Fathur menngungkapkan dalam audiensi pihaknya menyampaikan 6 tuntutan yang disanggupi oleh Kapolres dan Wakapolres untuk ditindaklanjuti dan disampaikan ke Polda Kalbar.

Wakapolres Mempawah, Jovan Reagan Sumual meyampaikan komitmen bahwa aspirasi yang disampaikan massa akan ditindak lanjuti dan disampaikan ke Polda Kalbar.

“Aspirasi rekan-rekan sudah saya map kan, dan sudah ditandatangani oleh perwakilan rekan-rekan dari lima ormas, hal ini nanti akan kami teruskan ke Polda Kalbar dan Mabes Polri, tadi sudah disampaikan bapak Kapolres Demikian,” ujar Kompol Jovan dihadapan massa aksi.

Muhaimin menambahkan, bahwa mereka akan terus mengawal janji dari Kapolres Mempawah yang akan menyampaikan tuntutan mereka ke Polda Kalbar dan Mabes Polri. (sky)