Buka Puasa Bersama Anak-Anak Disabilitas

BERNYANYI. Penyandang disabilitas bernyanyi bersama di Graha Pena Rakyat Kalbar, Senin (20/5).

eQuator.co.id – KUBU RAYA -RK. Lembaga Kursus dan Pelatihan Inkubator Wirausaha Aprilia, menggelar buka puasa bersama dengan anak-anak disabilitas, Senin (20/5) sore di Graha Pena Rakyat Kalbar. Mengambil tema “Tingkatkan Rasa Persaudaraan Terhadap Sesama”.

Buka puasa bersama juga dihadiri perwakilan dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Kubu Raya beserta guru.

Ketua lembaga Aprila, Sarfandi mengatakan, kaum disabilitas selama ini sering terlupakan dan terpinggirkan. Unuk itu, ia bersama rekan-rekan berusaha untuk berbagi kasih dan turut memperhatikan anak yang mengalami kondisi disabilitas.

“Di bulan yang penuh berkah ini, mari kita tingkatkan kepedulian kepada anak-anak disabilitas,” harapanya.

Dia menambahkan, melalui acara buka puasa bersama anak-anak disabilitas ini, pihaknya dapat memberikan dukungan moril serta meningkatkan semangat untuk melanjutkan hidup mereka. Karena, pada dasarnya mereka juga merupakan bagian dari generasi muda dan harapan bangsa.

Melalui acara ini, lanjut Sarfandi,  anak-anak yang mengalami disabilitas benar-benar mampu meningkatkan semangat hidupnya dan lebih bahagia lagi.

“Semoga, acara ini bisa menginspirasi kita semua untuk melakukan kebaikan yang tulus terhadap mereka yang hidup kekurangan maupun mereka yang memerlukan perhatian serta kasih sayang khusus,” ucapnya.

Sementara, Muhammad, Kabid Perindustrian Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Dan Perdagangan mengatakan, meskipun banyak anak-anak yang mengalami kekurangan (disabilitas), tetapi juga mengalami banyak kelebihan.

“Meskipun mengalami kekurangan secara fisik, tapi diberikan kelebihan, seperti dapat menghafal Alquran serta membawakan alat music,” ucapanya.

Dalam kegiatan buka puasa bersama tersebut, terlihat  anak-anak disabiltas dengan wajah gembira dan berintraksi dengan baik antara sesama. Mereka tidak canggung untuk berbicara ataupun malu. Mereka menganggap, masih banyak orang yang memperhatikan atau memberi sembangat dalam menjalani hidupnya untuk lebih baik. (sul)