Memperat Silataruhami Pasca Pemilu

Safari Ramadan Bukan Hanya Agenda Rutin Pemerintah

SAFARI RAMADAN Safari Ramadan tidak hanya menjadi agenda rutin instansi pemerintah, tapi juga organisasi kemasyarakatan. Salah satunya, DPD MABM dan POM Sekadau di Masjid Hayyatul Jannah, Nanga Mahap, beberapa waktu lalu. MABM Sekadau for Rakyat Kalbar.

Safari Ramadan, agenda khas yang rutin dilaksanakan pada bulan Ramadan selama ini identik digelar oleh instansi pemerintah. Namun, kunjungan untuk mempererat silaturahmi itu juga dilaksanakan organisasi kemasyarakatan (Ormas). Salah satunya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) dan Persatuan Orang Melayu (POM) Kabupaten Sekadau. Harapannya, persatuan sebagai bangsa Indonesia kembali erat, terutama pasca Pemilu 2019.

Abdu Syukri, Sekadau

eQuator.co.id – Secara harfiah, kata Safari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti perjalanan atau petualangan jarak jauh dalam kegiatan ekspedisi, baik penelitian, penyelidikan dan wisata. Dari pemaknaan tersebut, maka safari yang harus dilakukan adalah menjangkau hingga ke tempat-tempat terjauh.

Safari juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi. Tradisi silaturahmi sangat dianjurkan, karena memiliki efek yang sangat konstruktif, baik bagi kehidupan individu maupun sosial. Sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah, silaturahmi memiliki banyak manfaat.

Diantaranya, memperpanjang usia dan memperbanyak rezeki bagi yang melakukannya, seperti hadis Rasulullah SAW “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi” (HR Bukhari).

Dalam kaitannya dengan bulan Ramadan, ada istilah Safari Ramadan. Istilah ini bermakna safari yang dilakukan dalam bulan Ramadan, dan umumnya berhubugan dengan pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan.

Di Indonesia, tradisi Safari Ramadan sudah dilakukan di banyak daerah. Tradisi safari berkembang cukup pesat, terutama di daerah-daerah yang mayoritas muslim.

Tahun ini, dua ormas berbasis agama Islam menggelar Safari Ramadan ke seluruh kecamatan di di Kabupaten Sekadau. Safari perdana, kedua ormas tersebut berkunjung ke Kecamatan Nanga Mahap, Sabtu malam (11/3). Safari dipusatkan di Masjid Jami’k Hayyatul Jannah, Dusun Seberang Sekadau, Desa Nanga Mahap. Keesokan harinya, Minggu (12/3), MABM dan POM melaksanakan safari di Masjid Al-Istiqomah, Desa Rawak Hulu, Kecamatan Sekadau Hulu. “Safari ini dilakukan dalam rangka menjalin silaturahmi dengan masyarakat,” ujar Rusmin Nuryadin, Ketua Harian DPD MABM Kabupaten Sekadau disela kegiatan di Nanga Mahap.

Safari Ramadan merupakan program kerja DPD MABM Kabupaten Sekadau. Safari juga akan dilakukan keenam kecamatan lain di Kabupaten Sekadau. Rusmi menegaskan, kegiatan Safari Ramadan sebagai ajang untuk saling memaafkan. Terlebih beberapa waktu lalu, Indoensia baru saja melewati pesta politik, yakni pemilu. “Mungkin kemarin ada yang berbeda dukungan dan pandangan politik. Maka dalam safari ini, kita sambung kembali tali silaturahmi,” tegas Rusmin.

Rangkaian kegiatan safari diisi dengan buka puasa bersama, dilanjutkan salat Magrib, Isya dan Tarawih berjemaah. Selain itu, tausiyah disampikan oleh Ustad Tomi Raji’I, dan penyerahan bantuan sajadah kepada pengurus masjid.

Ketua Masjid Jami’k Hayyatul Jannah Dusun Seberang Sekadau, Sahlan menyambut baik kedatangan rombongan Safari Ramadan MABM dan POM Sekadau. “Atas nama pengurus masjid, kami berterima kasih atas kunjungan ini,” ujar Sahlan.

Sahlan berharap, melalui safari tersebut banyak pembelajaran dan pesan-pesan bijak yang disampaikan. Paling utama, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

 

Editor: Yuni Kurniyanto