eQuator – Sekadau-RK. Musyawarah merupakan langkah penting dalam menyelesaikan sebuah masalah. Sayang, cukup banyak warga yang tidak memahami secara utuh arti pentingnya bermusyawarah tersebut.
Pemkab Sekadau menyadari betul bahwa musyawarah perlu dilestarikan. Mereka bahkan memberikan apresiasi khusus bagi pihak-pihak, perkumpulan, atau organisasi yang selalu mengamalkan musyawarah.
“Kita bangga jika ada masyarakat yang masih mengamalkan musyawarah,” ujar Sekda Sekadau, Drs Yohanes Jhon MM, belum lama ini.
Banyak solusi alias jalan keluar, ide, maupun gagasan yang bisa didapatkan dalam pelaksanaan musyawarah. Karena itu, Negara kita pun memasukkannya dalam sila ke-empat Pancasila, “Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawarahan dan Perwakilan”.
“Dengan begitu, siapa yang sudah mengamalkan musyawarah, berarti sudah mengalamkan Pancasila,” cetus Jhon.
Oleh sebagian orang, lanjut Jhon, budaya bermusyawarah memang cenderung ditinggalkan. Tak heran, di berbagai daerah banyak aksi kekerasan terjadi oleh warga maupun oleh sebagian kelompok.
Aksi kekerasan dimaksud, seperti aksi tawuran, konflik sara, konflik etnis hingga konflik internal organisasi. Ini merupakan bukti nyata bahwa asas musyawarah mulai dikesampingkan.
“Walau pun begitu, masih banyak juga yang masih membudayakan bermusyawarah,” tuntasnya. (bdu)