eQuator – Sekadau-RK. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menggila di Sekadau. Sejak Januari hingga Oktober, sedikitnya ada 58 warga Kabupaten Sekadau yang terserang penyakit mematikan tersebut.
“Total dari Januari, ada 58 kasus DBD,” ujar Radiok, Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Sekadau Sekadau kepada Rakyat Kalbar, Kamis (19/11).
Meski sudah 58 orang yanug terserang, namun belum ada korban yang dilaporkan meninggal dunia. “Syukur belum ada yang meninggal. Harapan kita tidak ada korban meninggal,” ucap Radiok.
Kabupaten Sekadau merupakan salah satu daerah endemis DBD. Tiap tahun, selalu ditemukan kasus DBD.
Kasus DBD sempat membooming pada tahun lalu. Ratusan orang terserang penyakit tersebut hingga harus dirawat di rumah sakit.
Tragisnya lagi, tercatat 3 orang meninggal dunia. Korban yang meninggal itu rata-rata masih anak-anak.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sekadau, kasus DBD tahun ini mencapai puncaknya pada Februari lalu. Tercatat ada 28 pendertita se-Kabupaten Sekadau.
Seiring dengan datangnya kemarau, kasus DBD mulai berkurang. Namun memasuki musim hujan seperti sekarang, kasusnya mulai meningkat lagi. Namun khusus untuk penderita pada bulan ini, masih belum didata.
Pihak Dinas Kesehatan Sekadau memang tidak mau tinggal diam. Berbagai upaya untuk menanggulangi makin menyebarnya penyakit tersebut sudah dilakukan. Diantaranya melalui fogging.
“Beberapa hari terakhir ini kita sudah melakukan fogging di berbagai tempat. Diantarnya di Desa Sungai Ringin dan Mungguk,” beber Radiok.
Selain fogging, Dinas Kesehatan Sekadau juga sudah melakukan program abatesasi. Selain itu, melalui sarana kesehatan yang ada, seperti Puskesmas hingga Posyandu, Dinas Kesehatan sudah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3 M.
“Kita harap masyarakat juga bisa ikut membantu dalam melakukan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui 3 M. Ini penting untuk mencegah penyebaran DBD,” tuntas Radiok. (bdu)