eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat, telah menyiapkan sebanyak 21.840 tabung elpiji tiga kilogram atau subsidi untuk wilayah Kota Pontianak diawal bulan Ramadhan tahun 2019.
“Stok sebanyak 21.840 tabung elpiji subsidi tersebut sebagai antisipasi peningkatan pemakaian elpiji tiga kilogram di awal bulan Ramadan di Kota Pontianak,” kata Sales Executive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih di Pontianak, Rabu (8/5).
Ia menjelaskan, penambahan stok tersebut, kalau dipersentasekan ada peningkatan sebanyak 3,66 persen dari alokasi atau kuota per bulanannya di wilayah Kota Pontianak.
“Sementara untuk se-Kalbar penyaluran elpiji subsidinya mencapai 408 MT/harinya (sebanyak 136.000 tabung) atau mengalami peningkatan sebesar sembilan persen dari penyaluran normal 373 MT/hari (125.000 tabung),” ungkapnya.
Sementara itu, menurut dia, pihaknya juga menyiapkan stok sebagai antisipasi untuk elpiji nonsubsidi, bagi masyarakat atau pengguna di segmen menengah ke atas dan horeka (Sektor Usaha Hotel dan Restoran dan Kafe) sebesar 60 MT atau mengalami peningkatan tiga persen dari pemakaian harian rata-rata 58,2 MT.
“Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok elpiji tiga kilogram cukup, dan kami juga melakukan penambahan stok untuk elpiji nonsubsidi sebagai antisipasi adanya peningkatan permintaan,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan instansi terkait agar dapat mengawasi pendistribusian elpiji subsidi secara tepat sasaran.
Sebelumnya, Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari mengatakan, pihaknya menjamin stok elpiji subsidi di wilayah Pulau Kalimantan dan Kalbar khususnya aman sepanjang bulan Ramadhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Kami sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif dalam penyaluran elpiji tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan di Kalimantan termasuk di Kalbar, seperti penambahan stok hingga sebesar enam persen di atas kebutuan normal,” katanya. (oxa)