Minta Narasi-narasi Kebencian kepada KPU dan Bawaslu Distop

Indonesia Bersuara Kalbar Gelar Aksi Solidaritas

DUKUNG PENYELENGGARA PEMILU. Aksi Indonesia Bersuara Kalimantan Barat di Bundaran Digulis Pontianak, Sabtu (4/5) sore. Rizka Nanda-RK

Organisasi massa kembali menggelar unjuk rasa di Bundaran Digulis Pontianak, Sabtu (4/5) sore. Kali ini mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Rizka Nanda, Pontianak

eQuator.co.id – Demonstrasi dari Ormas Indonesia Bersuara Kalimantan Barat itu diikuti puluhan orang. Mereka mendukung KPU dan Bawaslu bekerja secara professional. Dalam menyelesaikan tahapan Pemilu dan Pilpres serentak 2019.

Dalam aksinya, beberapa massa tampak berorasi menyerukan bahwa KPU dan Bawaslu netral. Tidak memihak kepada salah satu kontestan Pilpres. Tampak pula sejumlah massa yang membawa beberapa spanduk yang berisikan dukungan terhadap lembaga penyelenggara Pemilu tersebut.

“Kami dari Indonesia Bersuara Kalimantan Barat melakukan aksi ini dalam rangka mendukung KPU dan Bawaslu bekerja secara profesional sampai dengan berakhirnya tahapan Pemilu dan Pilpres serentak 2019. Kami meyakini bahwa kedua lembaga penyelenggara Pemilu ini sangat netral dan tidak memihak kepada salah satu paslon presiden/wakil presiden tertentu,” ujar koordinator aksi, Uraidi Ali Syihab, ditemui di tengah-tengah aksi.

Di tempat yang sama, Ketua Indonesia Bersuara Kalimantan Barat, Najib Amrullah, meminta pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan kinerja KPU dan Bawaslu untuk melaporkannya kepada lembaga yang berwenang. Langkah tersebut, dikatakannya, jauh lebih baik untuk ditempuh dibandingkan menyuarakan narasi-narasi kebencian yang dialamatkan kepada KPU dan Bawaslu.

“Misalnya benar telah terjadi kecurangan, silakan laporkan kepada lembaga yang berwenang. Itu jauh lebih baik untuk dilakukan ketimbang membangun narasi kebencian untuk kemudian dialamatkan kepada KPU maupun Bawaslu,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengimbau kedua pendukung paslon presiden/wakil presiden untuk bersabar menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019 mendatang. Selama menunggu selesainya proses tersebut, masyarakat Kalbar juga dimintanya untuk tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong yang berkaitan erat dengan isu Pilpres.

“Tim sukses, relawan, simpatisan dan para pendukung kedua paslon hendaknya bisa menahan diri hingga KPU mengumumkan hasil rekapitulasi resmi pada 22 Mei nanti. Kepada masyarakat Kalbar, kita minta supaya tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita palsu, terutama yang berkenaan dengan isu Pilpres,” tukas Najib.

Aksi yang mendapat pengawalan dari aparat kepolisian ini pun ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap. Adapun isi pernyataan sikap tersebut sebagai berikut.

 

  1. Mengapresiasi KPU dan Bawaslu yang telah bekerja secara profesional

 

  1. Hentikan narasi kebencian yang menyerang KPU dan Bawaslu

 

  1. Mengajak masyarakat untuk bersama-sama menunggu hasil Pemilu dengan damai. (*)

 

Editor: Mohamad iQbaL