Prototipe Mobil Listrik Karya Anak Bangsa

Blits dan Neo Blits

Prototipe mobil listrik Neo Blits karya mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta (Istimewa)

eQuator.co.id – Tren kendaraan listrik terus berkembang di berbagai belahan dunia, dan di Indonesia riset dan pengembangan berbagai prototipe terus dikembangkan. Salah satunya dilakukan Universitas Budi Luhur yang tertantang untuk membangun  kendaraan listrik karya anak bangsa.

 

Keseriusan untuk menggarap mobil listrik membuat Universitas Budi Luhur mendirikan Pusat Studi Mobil Listrik yang didukung penuh oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro dan Rektor Universitas Budi Luhur.

 

Kerja keras melalui berbagai penelitian akhirnya mobil listrik bernama Blits dan Neo Blits berhasil dirancang dalam bentuk prototipe.

 

Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Didik Sulistyanto mengungkapkan Blits adalah mobil listrik Budi Luhur hasil kerjasama dengan ITS Surabaya yang mengakomodir pengembangan baterai listrik.

 

Ia juga menyebutkan ada tiga hal utama yang jadi perhatian dalam pengembangan mobil listrik yaitu seberapa jauh kemampuan jarak tempuh, penempatan untuk mengisi daya listriknya, serta waktu yang diperlukan setiap pengisian daya listrik.

 

“Kelahiran Blits dan Neo Blits merupakan sebuah inovasi karya anak bangsa yang menunjukan kemampuan mereka mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sebenarnya tidak kalah dengan produk-produk luar negeri,” kata Didik beberapa waktu lalu di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

 

Blits telah teruji Jelajah Sumatera dari Jakarta – Sabang dengan menempuh 3.333 km, dengan melewati medan jalan yang sulit di lintas Sumatera dan tidak mengalami kendala yang berarti. Blits juga memberikan inspirasi bagi Universitas dan SMA/SMK di Sumatera yang dikunjungi untuk menciptakan kedaraan listrik.

 

Sedangkan Neo Blits merupakan karya murni Pusat Studi Mobil Listrik Universitas Budi Luhur yang memiliki konsep mobil balap di medan offroad. Rencananya Neo Blits akan diuji coba di arena Speed Offroad dengan kemampuan yang mumpuni, baik itu baterai, motor listrik, perangkat safety, dan bodi tubular.

 

Ketua Pengurus Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, menambahkan kehadiran Neo Blits sebagai model baru di IIMS 2019 bertujuan untuk menunjukan kepada masyarakat Indonesia bahwa karya cipta mobl listrik anak bangsa itu berkualitas baik dan masyarakat bisa menyentuh, bahkan mencoba mobil listrik tersebut.

 

Pusat Studi Mobil Listrik Universitas Budi Luhur berkomitmen untuk mengembangkan mobil listrik yang dikerjakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Budi Luhur, dan siap bekerjasama dengan berbagai pihak terkait mobil listrik. Selain itu Pusat Studi Mobil Listrik Universitas Budi Luhur akan mengejar mimpinya untuk mengikuti reli paling ganas di dunia yaitu Rally Dakar menggunakan mobil listrik. (Jawa Pos/JPG)