Edi Minta Segera Diselesaikan Tanpa Alasan

Tangani Sampah yang Menumpuk di Pasar Mawar

MENUMPUK. Sampah yang menumpuk di Depo Pembuangan Pasar Mawar diangkut dengan menggunakan excavator kecil untuk dipindahkan ke dalam truk--Maulidi Murni

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Melihat banyaknya tumpukan sampah di Pasar Mawar., Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono pun meradang. Ia pun lantas memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak untuk segera mengangkut sampah yang menumpuk di pasar itu.

“Saya perintahkan kepada dinas terkait untuk bisa menangani ini secepatnya. Hari ini harus selesai. Kalau kepala dinasnya tidak bisa menangani ini berarti dia tidak mampu bekerja. Masa sudah masuk industri 4.0, kita masih saja berkutat permasalahan sampah,” tegasnya saat meninjau pengangkutan sampah di Pasar Mawar, Kamis (2/5).

Menumpuknya sampah di Pasar Mawar itu lantaran di sana juga sebagai depo pembuangan sampah. Sehingga orang membuang sampah semuanya di lokasi tersebut. Ditambah adanya armada kendaraan pengangkut sampah milik DLH Kota Pontianak yang mengalami tabrakan sehingga tidak bisa beroperasional. Namun Edi menegaskan, tidak boleh ada sampah yang menumpuk seperti saat ini. Depo harus bersih setiap hari.

“Jadi bagi saya tidak ada alasan, baik itu minimnya armada pengangkut sampah, semua bisa diatasi. Kalau memang perlu menyewa atau meminjam dulu alatnya,” ucapnya.

Menurutnya, kalau dilihat sampah yang ada di depo Pasar Mawar ini, 60 persen berjenis sampah organik. Jenis sampah itu kalau dikelola secara maksimal, bisa menghasilkan kompos, gas metan atau pakan ternak. “Kita juga mengedukasi masyarakat untuk bisa cerdas mengolah sampah, dengan cara memilah sampah berdasarkan jenisnya supaya lebih mudah mengolahnya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar menjelaskan, menumpuknya sampah di Pasar Mawar memang sudah menjadi siklus tahunan. Terutama menjelang bulan Ramadan yang tak lama lagi. “Sampah di sini meningkat sekitar 30 persen. Kita sudah antisipasi setiap tahunnya menjelang puasa, kita gunakan alat berat atau excavator. Bahkan tahun ini kami akan mengadakan alat berat,” sebutnya.

Diakuinya, salah satu armada yang dimiliki dinas di bawah pimpinannya ini mengalami kecelakaan. Sehingga tidak bisa beroperasional dan menyebabkan pihaknya kekurangan armada. Sementara, di hari biasa, untuk armada pengangkut sampah di depo Pasar Mawar terdiri dari dua kendaraan fuso sebanyak empat rit, dump truk enam rit dan dua kontainer.

“Kami mengalami kesulitan untuk alat berat. Biasanya kami pinjam dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan dari Kabupaten Kubu Raya. Tetapi dua-duanya mengalami kerusakan,” kata Tinorma.

Kendati demikian, pihaknya terus berupaya maksimal untuk menangani persoalan sampah di Kota Pontianak. Untuk mengoperasikan kendaraan fuso, Tinorma menyebut, pihaknya mengalami kekurangan tenaga.

“Kita coba maksimal tetapi karena kondisinya seperti ini sehingga terlihat kita tidak

maksimal. Ini harus dievaluasi terus supaya ke depan semakin baik,” pungkasnya.

 

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Ocsya Ade CP