Harga Daging Sapi Stabil, Harga Daging Ayam Naik

Jelang Bulan Ramdhan

PEDAGANG AYAM. Pedagang ayam dan di Pasar Markasan Nanga Pinoh, sedang menanti pembeli. )Dedi Irawan/RK)

eQuator.co.id – Melawi-RK. Menjelang bulan suci ramadhan, harga daging sapi di pasaran Melawi stabil. Hal itu karena stok daging sapi aman.

Seperti yang disampaikan gseorang pedagang sapi di pasar Markasan, Rahmad. Ia mengatakan, permintaan daging sapi belakangan ini juga masih dalam keadaan stabil.

“Masih dikatakan stabil lah. Permintaan pun begitu, meskipun terkadang sepi. Makanya stok masih aman, dan saya prediksi ini akan aman sampai lebaran. Harganyapun akan stabil. Stabil nya inipun dikarena adanya daging impor yang memenuhi pasaran saat ini,” katanya saat ditemui, Jumat (26/4).

Ia mengatakan, permintaan daging sapi dianggap stabil dikarenakan banyaknya daging impor yang masuk. Sehingga peminat daging lokal pun berkurang. Daging lokal 150 per kilogram, sementara daging impor 120 per kilogram.

“Artinya dikarenakan perbandingan harga yang cukup jauh. Jika daging impor tidak masuk, sebetulnya stok daging lokal masih mampu memenuhi kebutuhan permintaan daging sapi lokal,” katanya.

Rahmad mengatakan, pada hari-hari biasa, dalam satu hari biasanya daging sapi mampu terjual kurang lebih 50 hingga 70 kilogram per hari. Sementara jika di bulan Ramadhan permintaan meningkat hingga 140 per kilogram.

“Namun tak akan mempengaruhi stok yang ada, karena daging impor masuk seminggu sekali. Jadi tak akan memperngaruhi stok dan harga tetap stabil,” paparnya.

Sementara untuk harga daging ayam, saat ini mengalami kenaikan. Jika sebelumnya hanya Rp35 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp45 ribu per kilogram. Kenaikan harga tersebut dikarenakan stok ayam di Melawi mengalami kekurangan.

Fahrullah, seorang pengusaha ayam mengatakan, stok ayam saat ini semakin sulit. Harganya di pasaranpun sudah mengalami kenaikan. Ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan, bahkan hingga di tingkat pengusaha ayam, saat ini banyak yang mengeluh, bibit ayam pun sulit mencarinya, harus pesan dulu baru beberapa minggu kemudian datang.

“Saat ini kesulitan bibit ayam di pasaran. Harapun mengalami kenaikan hingga sekitar Rp850 ribu per boks, sementara pakannya mencapai Rp450 ribu per karung berukuran 50 kilogram. Untuk bibit, itupun harus pesan dulu, dan seminggu ke depannya baru akan datang. Selain dikarenakan permintaan banyak, harga pakan dan bibit juga menjadi patokan harga ayam,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Bang Lah mengatakan, untuk memenuhi permintaan pasar saat ini banyak pengusaha ayam memesan ayam dari luar Melawi, seperti dari Pontianak.

“Untuk memenuhi permintaan pasar biayanya pesan ke Pontianak. Karena stok ayam di Melawi sudah banyak kosong,” bebernya.

Ia berharap menjelang lebaran nanti stok ayam daging atau ayam potong aman. Sebab pada saat menjelang lebaran biasanya permintaan terhadap ayam daging meningkat dua kali lipat dari biasanya.

“Sebetulnya saat sekarang adalah waktu yang tepat untuk memasukkan bibit ayam ke kandang, sehingga saat lebaran stok ayam aman. Namun bibitnya harus pesan dulu baru ada,” pungkasnya. (Ira)