Transaksi Nontunai di SPBU Banyak Kendala

ISI BBM. Tampak petugas SPBU di Balikpapan tengah melayani konsumen mengisi bahan bakar minyak. Sementara di Kota Pontianak terkait transaksi nontunai di SPBU masih banyak menemui kendala. (Fuad Muhammad-Kaltim Post)

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Program nontunai di SPBU Kota Pontianak menggunakan uang elektronik atau cashless, belum sepenuhnya berhasil. Agaknya peraturan ini makin diabaikan konsumen. Ini terbukti dengan banyaknya transaksi uang tunai yang mendominasi.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, terdapat berbagai kendala untuk pelaksanaan program ini. Selain kebiasaan warga, sarana dan prasarana uang elektronik juga masih belum sempurna. Sehingga program pembayaran nontunai ini terhambat.

Contohnya soal mesin EDC yang belum terintegrasi untuk semua bank. Selain itu dari pihak pemilik SPBU juga merasa pada sistem arus transaksi belum memuaskan.

“Misalnya pembayaran uang eletronik itu kan tidak langsung ke rekening pemilik, tetapi mengendap dulu di rekening bank pemilik EDC. Proses transfer uang dari bank ke rekening pemilik SPBU itu yang dirasakan masih memakan waktu,” ujarnya.

Kendati demikian, Edi menyatakan program ini tidak akan berhenti sampai di sini. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Pertamina, pemilik SPBU dan bank-bank vendor untuk terus memperbaiki sistem. Sosialisasi juga akan dijalankan.

“Kami berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mencari solusi masalah ini. Semoga sistem ke depan semakin baik,” ucapnya.

Seperti diketahui, ketiga pihak (Pemkot Pontianak, Bank Indonesia dan Pertamina) telah menandatangani nota kesepahaman pada tanggal 16 September 2017 terkait program elektronifikasi pembelian BBM secara nontunai di seluruh SPBU Pertamina di Kota Pontianak.

Akibatnya, perkembangan transaksi nontunai di SPBU, utamanya dengan uang elektronik meningkat tajam di kota ini. Walaupun belakangan transaksi di SPBU kembali menggunakan tunai.

Namun Pontianak selaku kota yang menjadi proyek pilot program ini di Kalimantan akan dilihat ternyata dinilai cukup berhasil. Menurut dia, Pontianak menjadi kota dengan transaksi nontunai di SPBU terbesar di Indonesia. Dia berharap penggunaan nontunai dalam transaksi sehar-hari juga dilakukan masyarakat.

Nota kesepahaman dibuat sebagai dasar pelaksanaan koordinasi, edukasi dan implementasi perluasan akses keuangan non tunai kepada masyarakat untuk pembelian BBM di seluruh SPBU Pertamina di Kota Pontianak.

Tujuannya adalah, untuk memberikan kemudahan pelayanan jasa transaksi keuangan secara elektronik atau non tunai dalam transaksi pembelian BBM secara nontunai melalui fitur layanan perbankan di Kota Pontianak agar lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Pihaknya berkomitmen akan terus memberikan dukungan melalui pengembangan fitur-fitur layanan dan fasilitas. Sehingga dapat memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat.

“Dari sisi perekonomian, implementasi elektronifikasi pembelian BBM merupakan salah satu upaya perluasan akses keuangan masyarakat yang dapat mendorong perekonomian daerah. Selain itu, peningkatan transaksi secara nontunai dapat meningkatkan efisiensi perekonomian nasional.

 

Laporan : Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra