Diinfus, Hidayat Pimpin Rekapitulasi

Dua Kali Pendarahan, Dirujuk ke RSUD Sintang

DIINFUS Meski tidak sehat dan harus diinpus, Ketua PPK Kecamatan Sintang Kota, Hidayat tetap memimpin pleno rekapitulasi perhitungan suara di Gedung Padepokan Sintang, Kamis (25/4).

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Sakit bukan menjadi penghalang bagi Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sintang Kota, Hidayat menjalankan tugas negara yang diembannya. Meski diinfus, dia tetap memimpin rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 di Gedung Padepokan Sintang, Kamis (25/4).

Hidayat mengalami gejala sakit sejak hari pertama pleno digelar, Jumat (19/4) lalu. Sakit yang dideritanya merupakan penyakit lama yang kambuh kembali. Saat itu dirinya hanya mengkonsumsi obat.

Namun, berjalannya waktu, sakit yang dideritanya makin terasa hingga Rabu (24/4). Petugas puskesmas sudah meminta Hidayat agar dirujuk ke rumah sakit. Namun, dia masih merasa mampuh, karena memang masih banyak TPS yang belum dilakukan penghitungan. Mau tidak mau, dia memilih diobat di lokasi pleno saja.

Kamis (25/5) pagi, penyakitnya semakin parah, karena sudah dua hari pendarahan. Sehingga diharuskan untuk diinpus. Akhirnya, infus Hidayat masih tetap memimpin rapat pleno tersebut.

Hanya saja, hal tersebut tak berlangsung lama. Siang harinya, Hidayat tak lagi mampu untuk memimpin pleno, karena memang sakit yang dideritanya tak lagi mampu ditahannya. “Kebanyakan duduk, akhirnya penyakit lama kambuh. Duduk dari jam 08.00 pagi sampai pukukl 00.00 malam saat pleno berlangsung,” ujar Hidayat.

Hidayat yang memiliki riwayat sakit ambeien ini bercerita, pekerjaan ini memang cukup menyita banyak waktu. Sehingga para petugas KPPS banyak yang kurang istirahat. Dan dari pihak KPU sudah menempatkan beberapa petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan untuk berjaga-jaga. “Sudah ada petugas dari Dinas Kesehatan yang stand by di lokasi, jadi bisa cek terus. Saya sendiri sudah mulai pendarahan sejak kemarin. Jadi infus harus terus dipasang,” ceritanya.

Tak hanya Hidayat, dua orang anggota PPK Kecamatan Kayan Hulu juga mengalami nasib yang sama. Mereka terpaksa dilarikan ke puskesmas terdekat, karena juga mengalami sakit. “Anggota PPK pertama yang masuk puskesmas yakni Yudas Eskariot. Tadi malam masuknya. Sementara Joko Utama, baru tadi siang masuk,” ujar Komisioner KPU Sintang, Edy Susanto.

Dijelaskan Susanto, penyebab dua orang anggota PPK Kayan Hulu itu dirujuk ke Puskesmas karena kelelahan. Namun kondisinya saat ini sudah mulai membaik. “Sekarang mereka masih di Puskesmas, karena dalam penanganan pihak medis,” pungkasnya.

Merespon petugas KPPS yang kelelahan saat menjalankan perhitungan suara di tingkat kecamatan. Komisioner KPU Sintang, Antonius Viktorinus Tian menuturkan, petugas yang kelelahan dalam melakukan perhitungan ini dikarenakan kurangnnya istirahat. “Jelas karena kurang istirahat, kita semua sudah bekerja keras dengan maksimal untuk ini,” jelasnya.

Sementara dari informasi yang didapat Rakyat Kalbar. Ada tiga pejuang demokrasi dari Kabupaten Sintang yang gugur saat menjalankan tugas yang diembannya. Penyebab mereka meninggal dunia berbagai macam hal, karena melahirkan dan sakit. “Kalau untuk santunan pada korban, itu merupakan ranah KPU RI. Mudah-mudahan saja itu ada, ini juga terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Sintang,” pungkasnya.

Pukul 19.00 WIB, kondisi kesehatan Hidayat semakin menurun. Dia akhirnya dirujuk ke RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang untuk rawat inap.

 

Laporan: Saiful Fuat

Editor: Yuni Kurniyanto