OJK Kembangkan Pembiayaan Ekonomi Maritim

Presidenri.go.id

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akan terus mendorong program pengembangan pembiayaan berkelanjutan untuk mengarahkan pembangunan yang peduli dampak lingkungan dan sosial masyarakat.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan, pentingnya pembiayaan yang inovatif seperti skema blended finance untuk menutup kekurangan pembiayaan pengembangan ekonomi maritim.

“OJK akan bersinergi dengan Kementerian dan lembaga terkait termasuk PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dalam mengembangkan skema blended finance melalui platform SDG One,” ujarnya, kemarin.

Sinergi itu diharapkan dapat membangun ekosistem yang diperlukan dalam pengembangan instrumen keuangan pembiayaan ekonomi maritime. Yang mampu memberikan manfaat besar bagi perekonomian Indonesia dan upaya menyejahterakan masyarakat yang tetap ramah lingkungan. Dia juga akan mewujudkan pengembangan pembiayaan berkelanjutan.

“Ini merupakan implementasi dari Komitmen IMF/World Bank Meeting mengenai pengembangan pembiayaan berkelanjutan. OJK akan melakukan pendalaman pasar keuangan melalui penciptaan produk keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang perhatikan dampak sosial dan lingkungan,” sebut Wimboh.

Menurutnya, bagi negara berkembang seperti Indonesia, upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sangat penting. Guna mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, antara lain dengan membangun infrastruktur di berbagai daerah.

“Namun demikian, pembangunan infrastruktur yang masif ini harus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial masyarakat. Agar tidak menimbulkan permasalahan sosial di kemudian hari. Untuk itu, pembangunan infrastruktur suatu negara harus sejalan dengan upaya pencapaian sustainable development goals,” kata Wimboh.

Menurutnya, industri jasa keuangan memiliki peran penting untuk menyediakan pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui instrumen keuangan berbasis sustainable/green financing. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dalam koridor ramah lingkungan dan sosial.

Sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk mendorong berkembangnya sustainable finance yaitu; tersedianya program yang sistematis dan masif untuk memastikan kepedulian di semua pemangku kepentingan.

“Kemudian kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dan ekosistem yang semakin lengkap. Lalu komitmen dari komunitas global, untuk membantu negara-negara berkembang dalam menyediakan ekosistem yang dibutuhkan,” terangnya.

Dalam konteks pengembangan sustainable finance ini, OJK dalam tiga tahun terakhir ini telah melakukan berbagai hal. Misalnya  menyusun roadmap sustainable finance, menyediakan kerangka regulasi bagi pembiayaan berkelanjutan, penerbitan green bonds/sukuk, sosialisasi dan peningkatan kapasitas pelaku di industri keuangan dengan dukungan dari International Finance Corporation (IFC) dan Sustainable Banking Network (SBN).

“Tahun ini IFC berkomitmen untuk masuk pasar green bonds Indonesia senilai 1,5 miliar dolar AS,” tutupnya.

 

Laporan : Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra