eQuator – Demi merebut tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, 36 atlet Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalbar, kompak berjuang keras pada kejuaraan Prakualifikasi PON, di venue Jakabaring, Palembang.
Datang dan menang. Memang sudah menjadi tekad anak-anak PODSI Kalbar hingga kejuaraan berakhir, Rabu (18/11) sore kemarin.
Bahkan, saking kerasnya berjuang, dua diantara atlet tersebut, yakni Doni dan Rendi sempat semaput (pingsan) saat mencapai finish pada laga semi final dragon boat kelas 22 pendayung di nomor 250 meter. Alhasil, keduanya pun langsung dilarikan ke posko PODSI Kalbar dengan menggunakan mobil ambulance untuk mendapatkan perawatan.
“Pas sampai finish terkapar. Dua kemudi kita Doni dan Rendi dilarikan ke ambulance, tapi lolos final,” ujar Ketua Harian PODSI Kalbar, Abdi Nurkamil Mawardi, via selulernya.
Dua pendayung ini pingsan diduga karena kelelahan. Wajar saja, karena sebelum berlomba di kelas dragon boat nomor 250 meter. Doni dan Rendi, sekitar pukul 08.00 WIB, terlebih dahulu harus meladeni Jambi, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan di laga putaran semi final nomor 500 meter 22 pendayung. Dari laga ini, 22 pendayung Kalbar pun berhasil menduduki peringkat ke-4 se-Indonesia.
“22 pendayung putra 500 meter kita final, Kalbar nomor 4,” ujar Abdi.
Tambah lagi, jeda istirahat yang kurang. Hanya berjarak sekitar satu jam, yakni pada pukul 9, perlombaan putaran kedua semi final untuk 250 meter pun kemudian digelar. Satu sisi semangat para atlet masih membara. Sementara di sisi lain sebagian tenaga para pendayung sudah terporsir. Apalagi pada laga 250 meter putaran kedua, di mana Kalbar berhadapan dengan tim-tim yang tak bisa dianggap remeh. Yakni Sumatera Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Riau dan Kalimantan Tengah.
Namun tentunya perjuangan Doni, Rendi dan kawan-kawan PODSI Kalbar lainnya tidak sia-sia. Pada kelas 22 pendayung putra nomor 250, Kalbar dinyatakan lolos pada rangking 9. “Untuk kelas 22 pendayung putra 1000 meter, Kalbar rangking 7,” paparnya.
Kendati tak berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu, namun Abdi mengaku sangat bangga dengan semangat dan perjuangan para atletnya yang pantang menyerah tersebut. Perjuangan itu pun berbuah manis. Kalbar berhasil lolos di lima nomor lomba. Yakni tiga nomor kategori putra 22 pendayung dan dua nomor kategori putra 12 pendayung jarak 500 meter dan 250 meter.
Sebelumnya Pada kejuaraan yang berlangsung selama tiga hari (16-18 November) 2015, Kalbar mempertaruhkan tiga kategori lomba. Yakni kelas 22 pendayung putra, kelas 12 pendayung putra dan kelas 12 pendayung putri.
Untuk kategori putra dragon boat dengan 22 pendayung mengikuti tiga nomor. Yakni (jarak) 1000 meter, 500 meter dan 250 meter. Kemudian kelas dragon boat 12 pendayung putra dengan tiga nomor, yakni 1000 meter, 500 meter dan 250 meter.
Begitupun dengan kelas dragon boat putri 12 pendayung tiga nomor dengan jarak yang sama. Namun untuk kategori putri 12 pendayung, sejauh ini masih belum diputuskan. Apakah lolos atau tidak, karena terdapat perubahan rangking kelolosan dari pihak penyelenggara.
“Putri masih menunggu besok, karena rangking 10. Setahu saya hanya 9 besar yang lolos PON dari 24 provinsi yang ikut. Tapi info terakhir katanya akan diambil 12 besar. Jika diambil 12 besar. Artinya semua nomor kita masuk. Makanya kita lihat besok, seperti apa keputusannya,” ujar Abdi.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe