Kreasi Unik Corak Insang dan Seni Batu Alam Terpajang di PFF

KREASI UNIK. Maya Noviza pemilik May Zha Art menunjukkan kreasi unik produk aksesoris wanita berupa perpaduan corak insang dan batu alam, di ajang PFF, Senin (11/2).

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Ajang Pontianak Food Festival (PFF) tak hanya bertabur beragam kuliner khas Kalimantan Barat. Event tahunan yang digelar di halaman parkir Ayani Mega Mall ini juga menyuguhkan kreasi pengrajin lokal.

Salah satunya, di stan milik Maya Noviza yang menjual aneka aksesoris etnik khas Kalbar. Binaan Dekranasda Kota Pontianak bernama May Zha Art nongkrong di PFF memperkenalkan hasil karya seni kerajinan tangan yang menarik.

Uniknya, aksesoris yang dibuat dirancang langsung oleh Maya. Semacam kalung, gelang, cincin, tas dan lainnya. Berbahan dasar dari batu alam dan kain corak insang khas Kalimantan barat dan Pontianak.

Batu kecubung, batu fosil dan berbagai jenis batu lainnya yang ada di provinsi ini diolah Maya menjadi aneka perhiasan. Mulai dari bentuk bongkahan hingga perhiasan.

“Ini awalnya hobi, karena saya suka dengan aksesoris. Sedikit-sedikit satu buat, awalnya buat pakai sendiri, karena sudah tidak bekerja lagi dan jadi ibu rumah tangga saya coba kembangkan hobi saya,” kata Maya kepada Rakyat Kalbar, Senin (11/2).

Memanfaatkan media sosial, mengikuti event-event yang digelar oleh pemerintah begitulah cara Maya memasarkan produk handmade-nya ini. Usaha yang sudah dia bangun sejak tahun 2012 lalu terus berkembang hingga sekarang.

“Alhamdulillah dari tahun ke tahun terus berkembang, digital bulannya saya bisa raup Rp3-4 juta, bahkan kalau hari-hari tertentu bisa di atas itu. Seperti HUT kota Pontianak yang mengkhaskan menggunakan corak insang, ini laris manis, sama halnya dengan lebaran momen-momen tematik sangat membantu saya,” ujar ibu dua anak ini.

Maya mengatakan, selain memanfaatkan media sosial, pameran juga membantu promosi bisnisnya. Produk Maya sendiri juga kesohor di berbagai belahan Kalbar dalam sejumlah ajang pameran.

“Saya biasa ikut pameran baik di Pontianak atau di luar. Kalau saya tidak ikut biasanya produk saya dibawakan, seperti di pameran di Malaysia Jakarta dan daerah lain saya biasa ikut, dan yang paling banyak membantu penjualan saya reseller, ini sangat banyak terjual,” ucapnya.

Tak sendiri, dalam pembuatan aneka aksesoris May Zha Art ini, Maya biasanya juga menggunakan tenaga kerja. Melibatkan para pelajar yang memiliki waktu luang.

“Biasanya kalau lagi banyak orderan, saya mengajak beberapa kenalan kebetulan anak-anak remaja yang memiliki waktu kosong untuk diminta bantuan, paling tidak bisa membantu menambah uang jajan mereka,” tandasnya. (ova)