eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat tetap optimis angka kunjungan wisatawan tahun ini meningkat. Meskipun belakangan harga tiket pesawat merangkak naik.
Kenaikan angka kunjungan wisatawan ini, diyakini dapat diraih dengan sederet program yang dilakukan oleh dinas tersebut.
“Kita optimis meskipun harga tiket pesawat naik, dengan melaksanakan program yang sudah direncanakan di tahun 2019, akan menarik wisatawan di Kalbar,” ujar Kadisporapar Kalbar, Natalia Karyawati kepada Rakyat Kalbar, Minggu (20/1).
Natalia menyebutkan, kenaikan harga tiket pesawat memang dikeluhkan oleh masyarakat. Khususnya penumpang yang kerap menggunakan transportasi udara tersebut.
“Akan tetapi saat ini memang masih low season, menjelang Imlek, khusus rute ke Pontianak biasanya dipastikan ada kenaikan harga tiket penumpang,” katanya.
Sebelumnya, Ketua ASITA Kalbar, Nugroho Henray Eka Saputra menyebutkan bahwa, naiknya harga tiket pesawat ditambah dengan penetapan bagasi pesawat berbayar, tentu akan berdampak wisatawan yang mengurungkan niatnya datang ke Kalbar.
Terlebih, menjelang Imlek atau Cap Go Meh. Tentu perayaan ini menjadi peluang bagi sejumlah pelaku usaha untuk mempromosikan produknya.
“Kalau tiket mahal, lalu ada aturan lagi bagasi yang melebihi dari ketentuan harus dibayar, ini tentu akan memberatkan pelaku usaha, dan konsumen juga berpikir ulang untuk datang,” ujarnya.
Artinya kata Henray, mereka datang hanya menyaksikan event saja. Tapi untuk berbelanja orang enggan melakukannya sebab khawatir bagasi yang dibawa melebihi dan harus mengeluarkan biaya lagi.
Untuk itu, kebijakan yang dikeluarkan harus ditinjau ulang. Terutama pemerintah sebagai regulator. Sehingga hal tersebut tidak menjadi persoalan yang berulang-ulang.
“Pemerintah harus meninjau ulang, sebab keberadaan wisatawan sangat dibutuhkan, di samping menggerakkan ekonomi masyarakat juga menjadi PAD,” pungkasnya.
Sebelumnya sepekan lalu, seluruh maskapai nasional yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA) sepakat menurunkan tarif tiket penerbangan. Penurunan tarif tiket tersebut berlaku sejak Jumat 11 Januari 2019.
“Mendengar keprihatinan masyarakat atas tingginya harga tiket nasional dan komitmen positif dari stakeholder khususnya dari Angkasa Pura (AP) 1, AP2 dan Pertamina, kami sejak minggu lalu khususnya sejak jumat sudah menurunkan tarif harga domestik,” ungkap Ketua Umum INACA, Ari Askhara.
Presentase penurunan tarif tersebut dilakukan bervariatif, yakni 50 hingga 60 persen. Namun saat ini dipastikan berada di atas 20 persen.
“Jadi untuk yang kita lakukan bervariatif mungkin nanti dicek absolutnya. Mungkin dicek sendiri bagaimana perkembangan,” tambah Ari.
Tarif tersebut, sambung Ari diberlakukan pada beberapa rute penerbangan seperti Jakarta-Denpasar, Jakarta-Jogja, Jakarta Surabaya, Bandung-Denpasar.
“Dan lainnya akan dilanjutkan dengan rute penerbangan domestik lainnya seperti Jakarta-Padang, Jakarta-Pontianak, Jakarta-Jayapura dan seterusnya,” ujar Ari.
Laporan: Nova Sari
Editor : Andriadi Perdana Putra