Pro-Kontra Pemindahan Asrama Haji Pontianak

Asrama Haji Pontianak

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar untuk meningkatkan kualitas pelayanan Asrama Haji, disambut baik DPRD Kalbar. Hanya soal pemindahannya, sebagian besar menyetujui dengan alasan agar lebih representatif. Namun ada pula yang tidak setuju atas dasar efisiensi anggaran.

“Tidak perlu lokasi baru. Lebih baik dibangun bertingkat,” kata Darso, Anggota DPRD Kalbar, Kamis (27/12).

Efisiensi anggaran yang dimaksudkan politisi PDI Perjuangan ini, bahwa jika Asrama Haji yang saat ini di Jalan Sutoyo bakal dipindah, maka akan membutuhkan dana untuk pembebasan lahan. Namun apabila lokasi tetap, hanya butuh bahan untuk meningkatkan bangunan di lokasi yang ada.

“Saya lebih setuju Asrama Haji Pontianak yang sekarang lebih ditingkatkan, baik dari sisi penginapan, toilet atau lainnya, dibandingkan memindahkannya ke lokasi baru. Karena kalau dipindah misalnya ke daerah Kubu Raya, tentu butuh pembebasan lahan dan lainnya lagi,” katanya.

Selain itu, tambah Darso, letak Asrama Haji saat ini sangat representatif, lantaran berada tepat di tengah jantung kota dengan akses yang mudah dijangkau masyarakat Kalbar. Minimal, kata dia, ada fungsi lain yang bisa dimanfaatkan dari pembangunan itu jika lebih ditingkatkan menjadi beberapa lantai.

“Sangat strategis karena di tengah perkotaan. Memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pada saat bukan musim haji, bisa disewakan untuk menginap jemaah umrah atau lainnya,” tuturnya.

Contoh kecil digambarkan Darso adalah Kalbar memiliki banyak biro perjalanan umrah yang sebelum keberangkatan mereka tentu memerlukan penginapan.

Jika Asrama Haji kondisinya lebih baik, sangat memungkinkan mereka yang hendak berangkat itu bisa diarahkan menginap di Asrama Haji Pontianak.

“Banyak jemaah yang membutuhkan penginapan. Ketimbang mereka menginap di hotel, lebih baik di Asrama Haji. Kemudian hasil sewa itu bisa menutupi biaya operasional atau pemeliharaan Asrama Haji Pontianak,” lugasnya.

Sementara Suhardi, Juru Bicara Fraksi Perkasa DPRD Kalbar menyebut bahwa Asrama Haji Pontianak saat ini sudah kewalahan menampung jemaah dari 14 kabupaten/kota. Sehingga diperlukan lokasi baru untuk pengembangannya.

“Kami mengusulkan agar mencari lokasi baru yang refresentatif, untuk pembangunan Asrama Haji menggunakan dana pusat,” kata Suhardi ketika Paripurna Pendapat Umum (PU) Fraksi-Fraksi terhadap Raperda Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Pembiayaan Transportasi Lokal Jemaah Haji, di Balairungsari DPRD Kalbar, Senin (22/10) kemarin.

Kalaupun ingin memanfaatkan lokasi yang sekarang, menurut Suhardi, hendaknya Pemprov Kalbar melakukan pembebasan lahan di sekitar Asrama Haji.

Membangun Asrama Haji yang lebih refresentatif, menurutnya perlu menjadi perhatian Pemprov Kalbar. Karena ini penting untuk mengantisipasi semakin besarnya jumlah jemaah haji Kalbar. “Juga untuk mengantisipasi kemungkinan akan menjadi embarkasi sendiri,” katanya.

Sebagai bahan informasi, Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan belum lama ini mewacanakan pembangunan Asrama Haji yang dicanangkan berlokasi di Kabupaten Kubu Raya yang letaknya diupayakan tidak jauh dari Bandara Internasional Supadio Pontianak.

“Karena memang selama ini kita lihat kurang refresentatif. Inginnya kita, bagaimana Asrama Haji itu dibangun dengan baik, seperti di Batam, Pondok Gede dan daerah lainnya,” kata Norsan.

Lokasi Asrama Haji sekarang, ungkap dia, memang kecil, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perluasan. “Kalaupun tetap di lokasi yang sekarang, tinggal dikembangkan pembangunannya, naikkan ke atas, menjadi bertingkat,” ujarnya.

Sedangkan jika dipindahkan ke dala? Kota Pontianak, menurut Norsan, cukup sulit. Kecuali di Kabupaten Kubu Raya yang lebih memungkinkan. “Kubu Raya mungkin, apalagi lokasinya dekat dengan Bandara Supadio,” ucapnya. (agn)