eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. KPU Kota Pontianak telah menerima kotak suara dari pusat beberapa waktu lalu. Kota berbahan kardus tersebut di simpan di Gudang KPU Kota Pontianak, Jalan Uray Bawadi.
Komisioner KPU Kota Pontianak Bidang Logistik, Yuniarni menjelaskan, walau kotak suara berbahan kardus, namun bukan asal-asalan. Tapi berbahan duplex double wall. Dengan tebal minimal enam milimeter. Mampu menampung beban seberat 80 kg. “Kena air aman. Artinya bukan direndam ya,” sebutnya, Rabu (19/12).
Dia memastikan keamanan kotak suara berbahan kardus tersebut terjamin. Apalagi dalam packing juga dilapisi plastik-plastik. Sehingga dapat mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
“Proses penyimpanan di gudang dipastikan aman. Ada alasnya. Kotak suara tidak langsung di lantai. Apalagi kondisi gudang cukup tinggi,” pungkasnya.
Sementara untuk proses perakitan kotak suara ini akan dilakukan tahun depan. Didistribusikan akan dilakukan sesuai jumlah TPS yang ada. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perubahan (DPTHP) 2 sebanyak 2001 TPS se Kota Pontianak. Setiap TPS memerlukan lima kotak suara. “Sehingga jumlah semuanya yaitu 2001 dikalikan 5. Yakni 10005 kotak suara yang diperlukan,” jelasnya.
Jumlah tersebut belum didistribusikan semua. Sebab penetapan DPTHP 2 baru kemarin. Sehingga ada penambahan jumlah TPS. Sedangkan kotak suara yang baru dikirim untuk 1952 TPS.
“Jadi kurang 49 TPS. Kita sudah ajukan pengiriman kembali untuk kekurangan jumlah kotak suara ini,” tutup Yuniarni.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Lembaga Bawaslu Kota Pontianak, Irwan Manik Radja mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan logistik yang telah tersedia. Diantaranya kotak suara. Untuk kota suara, tidak mengalami kerusakan. Sehingga bisa dipergunakan dengan baik. “Secara umum aman-aman saja. Tidak ada kendala atau masalah lainnya,” terangnya.
Kendati demikian, belum seluruhnya kotak suara datang. Untuk perakitan kota suara berdasarkan informasi yang ia terima akan dilakukan tahun depan.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi
