eQuator.co.id – Jakarta-RK. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menolak praktik poligami. Pernyataannya menuai polemik. Ada yang setuju, ada yang menolak. Nah, untuk urusan poligami para kiai turun tangan menengahi. Grace diceramahin.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bereaksi dan meluruskan polemik soal poligami. “Islam memang tidak memerintahkan poligami. Namun jelas membolehkan poligami,” kata Ketua Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan PBNUKH Robikin Emhas kepada Rakyat Merdeka,kemarin.
Robikin menjelaskan, poligami dibolehkan dengan syarat yang berat. Aturan mengenai poligami terdapat dalam Al Quran Surat An-Nisa ayat 3. Di ayat ini juga menyatakan, seseorang harus berlaku adil saat berpoligami. “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya,” demikian kutipan surat An-Nisa ayat 3 yang dibacakan Robikin.
Ketua Bidang Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Masduki Baidlowi juga meluruskan isu yang dimulai oleh Grace ini. Cak Duki, sapaan KH Masduki, mengatakan, justru lewat Islam poligami diatur dengan lebih baik. Sebab, jauh sebelum Islam datang sudah ada praktik ini namun tidak adil bagi perempuan. Tujuan Islam mengatur poligami agar ada hikmah dari peraturannya. Hikmah tersebut yakni laki-laki yang menikah lebih dari satu, serius memperhatikan istri-istrinya. Substansi dari perhatiannya adalah berbuat adil.
Sebelum Islam diturunkan, orang berpoligami dengan bebas tanpa ada batasan jumlah. Akibatnya perempuan dicampakkan dan tidak dihargai. Ini terjadi di zaman jahiliyah dan Romawi. “Bahkan perempuan di zaman Romawi, di zaman sebelum Islam seperti benda, bukan manusia. Jadi, sebenarnya Islam memuliakan kemanusiaan dalam hal ini perempuan,” urai Cak Duki, kemarin.
Dia menegaskan, dalam ajaran poligami yang dibawa Islam, laki-laki yang awalnya dapat menikahi perempuan seenaknya dibatasi hanya boleh memiliki maksimal 4 istri. Itupun dengan catatan harus berlaku adil. “Ini kemanusiaan ajaran Islam tentang perempuan. Ada transformasi, bahwa ‘illa ta’dilu, fa wahidatun’, apabila kamu tidak bisa berlaku adil maka satu saja. Allah memberikan batasan-batasan regulasi yang sangat ketat,” tegasnya. Bahwa dalam praktiknya banyak menemukan perempuan tertindas akibat poligami, menurut Cak Duki, yang salah bukan ajarannya tetapi pelakunya.
Polemik larangan poligami bermula dari pernyataan Grace saat berpidato di acara Festival 11 di Jatim Expo, Surabaya, Selasa (11/12) lalu. Dalam orasinya, Grace menjelaskan bahaya hoax atau berita bohong, pelecahan terhadap perempuan hingga ketidakadilan yang dialami perempuan termasuk menolak poligami.
“Tapi kita tidak boleh lupa, di tengah berbagai kemajuan, masih ada banyak perempuan mengalami ketidakadilan. Riset LBH APIK tentang poligami menyimpulkan bahwa pada umumnya praktik poligami menyebabkan ketidakadilan, perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan. Karena itu, PSI tidak akan pernah mendukung poligami. Tak akan ada kader, pengurus dan anggota legislatif dari partai ini yang boleh mempraktikkan poligami. Apakah kalian akan rela jika ibu kalian diduakan? Apakah Bro and Sis rela jika kakak atau adik Bro and Sis dimadu? Apakah Bro and Sis rela jika anak Bro and Sis menjadi istri kedua atau ketiga? Tidak, kita pasti tidak rela!” urainya.
Sikap netizen terbelah. Ada yang pro dan kontra. “Parpol baru engga perlu dulu ngutak ngutik soal poligami,” cuit @IKadarrusman di Twitter, diamini @ JamiranHendraw2. “Kalau gak ngerti masalah poligami jangan komentar dan bertanyalah pada yang ngerti dan ahlinya jangan bikin rame,” kicaunya.
Akun @dimasgeha membenarkan pandangan para Kiai. “Tidak ada masalah dengan poligami, yang jadi masalah yang melakukan poligami untuk menuruti hawa nafsunya dan menggunakan ayat Tuhannya sebagai dalih untuk menutupi nafsunya,” kicaunya.
Sementara artis Titi Rajo Bintang di akunnya @TitiRajoBintang berusaha berada di tengah-tengah. “Poligami memang dibolehkan al Quran dengan tujuan yang mulia. Tapi kalau ternyata riset LBH menunjukkan bahwa ternyata ini berujung pada ketidakadilan dan membuat anak-anak jadi terlantar, harus ada pengkajian ulang, tanpa mengabaikan ajaran agama tapi juga jangan jadi merendahkan manusia,” cuitnya.
Politisi PSI Guntur Romli di akunnya @GunRomli membela Grace. “Menolak poligami sama dengan anti Islam? Tuhan yang jahat! Apakah anda mau mengatakan Sayyidah Fathimah yang menolak dipoligami & didukung Rasulullah Saw anti Islam?” kicaunya didukung @TsamaraDKI. “Posisi @ psi_id jelas: tidak setuju poligami. Kalau kamu setuju dengan poligami silahkan. Dalam demokrasi berbeda itu biasa. Kita bisa berdiskusi soal isu ini. Tapi jujur aja saya gak tahan dengan logika bengkok semacam gak setuju poligami = dukung zina,” cuitnya. (RMOL/JPG)