eQuator.co.id – Sanggau-RK. Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau menjadi salah satu kawasan rawan banjir. Terutama musim penghujan seperti saat ini.
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Meliau mengidentifikasi sedikitnya ada empat desa dan sejumlah dusun yang rawan bahkan langganan terendam banjir ketika intensitas hujan meningkat. Walau sebenarnya hampir semua desa di Kecamatan Meliau berpotensi banjir. “Meliau ini dikelilingi sungai dan beberapa desa itu berada di daerah aliran sungai,” kata Ketua Tagana Meliau, Franki Siswanto, Minggu (16/12).
Dikatakannya, sejumlah desa dan dusun di Meliau sempat dihantam banjir seiring intensitas hujan yang mulai meningkat sejak sebulan terakhir. Namun banjir yang masuk ke pemukiman warga cepat surut. Meski begitu, Tagana tetap mewaspadai kemungkinan banjir besar. Karena saat ini musim penghujan.
“Beberapa waktu lalu di sini sempat banjir bandang dan kejadiannya tengah malam. Banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan barangnya, karena air datang tiba-tiba,” ungkapnya.
Franki menyampaikan, banjir rutin menghanyam Meliau sejak tiga tahun terakhir. Pepohonan besar yang mulai berkurang karena adanya alih fungsi lahan dan terjadi pendangkalan sungai, diduga menjadi penyebab wilayah ini langganan banjir. Sebagai antisipasi dan penanganan, Tagana menyiapkan shelter darurat untuk tempat pengungsian sementara warga. Selain itu, organisasi bentukan Kementerian Sosial ini juga mengintensifkan sosialisasi terkait kewaspadaan bencana kepada masyarakat.
Sementara itu, satu unit rumah di RT 01/RW 02 Dusun Subah Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir rusak parah akibat abrasi sungai Subah, Sabtu (15/12) sekitar pukul 08.30 WIB.
“Kemarin saya menerima laporan dari Kepala Dusun Subah pak Antonius Anam yang menyampaikan peristiwa tersebut,” kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Hendra Pahlevi dihubungi wartawan via selular, Minggu (16/12).
Dia sangat bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Menindaklanjuti laporan itu, tim BPBD berencana akan menuju ke Dusun Subah guna mengecek kondisi rumah korban.
“Kalau tidak ada hambatan hari ini (kemarin, red) kami turun. Tahap awal kita cek dulu seberapa parah kerusakan yang dialami korban,” ujarnya.
Hendra menjelaskan, setelah dicek ke lapangan, sesuai SOP bantuan kepada korban akan turun sepekan pasca-kejadian. “Biasanya masuk dulu di bagian kedaruratan, sesuai SOP seminggu pasca-kejadian barulah ada bantuan dari BPBD,” jelasnya.
Selain menerima laporan abrasi sungai yang mengakibatkan satu unit rumah warga rusak, pihaknya juga menerima laporan banjir di sejumlah titik. Terutama di daerah pinggir sungai. Untuk itu, pihaknya sudah siapsiagakan petugas di lapangan termasuk relawan untuk membantu warga yang rumahnya terdampak. “Dua hari yang lalu kami juga menerima laporan banjir di Kecamatan Jangkang,” kata Hendra.
Laporan: Kiram Akbar
Editor: Arman Hairiadi