eQuator.co.id-Pontianak. Keberadaan rumah baca sangat penting. Tempat setiap insan memperluas ilmunya lewat membaca literatur.
Namun pada kenyataannya, keberadaan rumah baca di Kota Pontianak belum dimanfaatkan sepenuhnya. Oleh warganya sendiri.
eQuator.co.id berkesempatan berkunjung ke rumah baca Taman Akcaya. Dari penuturan Dian, penjaga rumah baca sekaligus pegawai Perpustakaan Kota Pontianak, rata-rata jumlah kunjungan masyarakat di rumah baca tersebut hanya sekitar 28 hingga 30 orang perharinya.
“Untuk akhir pekan, bisa tembus angka 100 orang, mungkin karena para orangtua sedang libur, jadi bisa sekalian bawa anak-anaknya ke sini,” tutur Dian kepada eQuator.co.id, Kamis (22/11).
Rata-rata kunjungan tersebut memang dirasa masih kurang. Ia sendiri berharap kunjungan perhari bisa mencapai 40 orang.
“Saya pribadi inginnya begitu. Minat baca harus digalakkan, tapi saya akui, kenyataannya memang belum sesuai keinginan,” ucapnya.
Dian juga mengakui bahwa masyarakat zaman sekarang lebih senang menggunakan smartphone untuk mencari referensi. Ketimbang membaca buku.
“Mungkin karena praktis ya, tinggal cari, bisa ketemu. Kalau harus mencari lewat buku, mungkin akan makan waktu,” tutupnya. (bek)