eQuator.co.id – Pontianak-RK. Diduga depresi, Aspiansyah, nekat membakar kios miliknya di Jalan Imam Bonjol, Gang H. Kasim, Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, Selasa (20/11) siang.
Pantauan di lapangan, kios tiga pintu semi permanen tersebut nyaris hagus seluruhnya. Beruntung pemadam kebakaran cepat datang memadamkan api. Sehingga api pun tak melebar ke lokasi yang lain.
Tetangga korban, Fani, 28, mengatakan, bahwa kebakaran terjadi karena segaja dibakar pemiliknya. Pria 45 tahun itu, disebut Fani, memiliki penyakit Skizofrenia.
“Jadi dia seperti sakau kayak ketergantungan obat. Dulu dia kan suka nyabu dan sekarang mungkin sudah tidak lagi karena tidak ada uang,” katanya, kepada Rakyat Kalbar, Selasa (20/11).
Akibatnya, kata Fani, apabila pelaku merasa pusing, setiap tidak punya uang, dia pasti bakar sampah di sekeliling kios yang menjadi tempat tinggalnya.
Sehingga warga sekitar pun sudah tak heran lagi dengan perilaku pelaku. Saat kebakaran, ruko yang ditinggali korban dan anaknya itu memang dalam keadaan kosong.
“Dulu salah satu kios tersebut dikontrakan. Namun karena tidak mampu pelaku sering meminta uang (ke penyewa, red) akhirnya berhenti mengontrak,” katanya.
Fani menuturkan, sebelum kejadian, dia sempat melihat pelaku membawa botol putih dengan tutup berwarna hijau. Warga yang melihat korban pun sempat menegur dan menanyakan kepada pelaku. “Namun seperti biasa jawabannya, dia bilang mau bakar sampah. Tahu-tahunya tak lama kemudian apinya sudah besar,” terangnya.
Dirinya pun mengetahui kejadian kebakaran tersebut setelah mendegar suara letupan, dari rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian. Setelah itu, datang anak pelaku yang melapor ke rumahnya, bahwa rumah mereka sudah terbakar.
Fani dan warga sekitar kemudian mencari pertolongan dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Berkat bantuan pemadam kebakaran dan warga, api dapat dikendalikan sehingga tidak merambat ke bangunanan lain.
Pihak kepolisian yang datang kata dia, kemudian mengamankan pelaku ke Mapolsek Pontianak Selatan.
Senada putra pelaku, MA, 16, mengaku bahwa ayahnya memang dikenal memiliki riwayat depresi. Akibatnya, ketika datang depresi, maka ayahnya seperti orang kebingungan.
“Garuk-garuk kepala, bingung mau kemana-mana, dan suka bakar-bakar sampah,” imbuhnya.
Dia pun mengaku apa yang dialami ayahnya tersebut setelah ibunya meninggal dunia. Akibatnya dia dan saudaranya pun harus putus sekolah.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kota, Kompol Muhammad Husni Ramli mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan para saksi untuk kemudian melakukan penyelidikan.
Hasilnya, pembakar rumah tersebut dilakukan oleh pemiliknya sendiri. “Diduga pelaku pembakaran tersebut karena memiliki atau mengalami depresi,” katanya.
Saat ini, kata Husni, pelaku sudah diamankan di Mapolsekta Pontianak Selatan untuk dilakukan pemeriksaan. (and)