Yakinkan Diri Negara akan Terus Langgeng

Peringatan Sumpah Pemuda ke-90, Gubernur Meminta Anak Muda

NARASUMBER PEMUDA. Gubernur Kalbar Sutarmidji menjadi narasumber seminar nasional yang menggambil tema ‘Penguatan Ideologi Pancasila’ besutan BEM Untan Pontianak, di rumah dinas Wali Kota Pontianak, jalan Abdul Rahman Saleh, Sabtu (27/9). Humas Pemprov for RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Mahasiwa tidak perlu pesimis menatap Indonesia kedepan. Karena anak muda itu harus selalu optimis dengan masa depan.

“Dan yakinkan pada diri kita bahwa negara ini akan terus langgeng dengan percepatan-percepatan kesejahteraan untuk masyarakatnya,” tutur Gubernur Kalbar, Sutarmidji, di depan seminar nasional besutan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untan, di rumah dinas Wali Kota Pontianak, jalan Abdul Rahman Saleh, Sabtu (27/9).

Seminar memperingati Sumpah Pemuda ke 90 ini mengambil tema ‘Penguatan Ideologi Pancasila’. Gubernur meminta pemuda yang ada di Kalbar, terutama para mahasiswa, lebih cinta tanah air. Dan lebih peduli pada kondisi bangsa. Tapi dengan tolok ukur yang rasional dan objektif.

“Karena dengan itulah menunjukkan karakter dari mahasiswa, integritas dari seorang mahasiswa, seorang pemuda, dan saya berharap ini tetap dijaga,” ungkap pria yang karib disapa Midji itu.

Di dalam ideologi Pancasila sudah tercantum berbagai aspek di dalam kehidupan kemasyarakatan. Ia mengambil contoh sila kelima yang menyebutkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Tujuan bernegara itu adalah untuk kesejahteraan yang berkeadilan, dan ini harus menjadi perhatian penyelenggara negara,” jelasnya.

Tujuan bernegara tersebut menjadi perhatian utama dirinya. Sebagai gubernur Kalbar. Sebagai penyelenggara negara.

“Ketika ingin menerapkan segala sesuatu yang berkaitan kewajiban sebagai penyelenggara negara di masyarakat,” tukas Midji.

Sementara itu, Ketua Divisi Kajian Strategi Korwil 3 Himpunan Mahasiswa Politik (Himapol) Indonesia, Rozi Pararozi menuturkan, momentum hari sumpah pemuda yang diperingati setiap tahun adalah cacatan sejarah panjang perjuangan pemuda Indonesia.

Dalam memperingati sumpah pemuda ini perlu dilakukan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai sumpah pemuda. Agar generasi muda tidak gagap dalam menghadapi transformasi sosial yang terjadi hari ini.

“Peringatan 90 tahun sumpah pemuda harus disikapi secara bijaksana. Sekaligus menjadi ruang bagi pemuda untuk tetap berkontribusi didalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam menghadapi pesta demokrasi tahun 2019,” ujar Rozi.

Ia menegaskan, generasi muda harus berani tampil di permukaan kontestasi politik dengan idealismenya. Di tengah karut-marut sistem demokrasi saat ini.

“Generasi muda harus mampu mengkritisi ketika ada kebijakan pemerintah yang tak populis,” tandasnya.

Di lain tempat, Mahasiswa Fisip Untan, Maryadi Sirat mengungkapkan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) anak muda hari ini sebagai pengisi reformasi. Karena menurutnya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, peran dan kedudukan pemuda sangat penting dan strategis.

“Artinya pemuda harus mempersiapkan diri, ikut dalam pembangunan bangsa,” ucap Maryadi.

Ia mengatakan sebagai bagian dari suatu bangsa pemuda harus mempresentasikan bagian yang cukup besar dari kesuluruhan penduduk bangsa Indonesia. Kemudian para pemuda adalah calon-calon pewaris dan pelanjut aset perjuangan bangsa.

“Merekalah pemimpin masa depan, di tangan merekalah nasib masa depan bangsa,” jelasnya.

Namun, menurut dia, pemuda yang memiliki rentang usia produktif yang setakat ini cukup banyak dan signifikan perkembangannya secara kuantitas, masih mempunyai emosi yang cukup tinggi.

“Kondisi semacam itulah yang menjadi PR bagi kita saat ini, untuk mempersiapkan diri agar bisa mengisi pembangunan bangsa,” terang Maryadi.

Sebagai seorang pemuda, ia berharap pemerintah bisa melayani dan memfasilitasi kepentingan pemuda. Karena pada dasarnya memfasilitasi dan melayani pemuda adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan berbangsa.

“Pemuda mempunyai semangat juang yang tinggi, kepeloporan, progresif, idealis, kreatif dan inovatif, jika dipandang dari ciri khas tersebut, pemuda adalah SDM yang potensial dalam perjuangan dan pembangunan bangsa yang harus didayagunakan potensinya,” pintanya.

Ketua Ketua kajian dan Advokasi masyarakat Kelompok Kerja (Pokja) Rumah Demokrasi ini merasa pemuda saat ini harus bisa kembali pada khittahnya. 90 tahun yang lalu.

Pada masa itu, signifikansi dan peran strategis pemuda dan kedudukan pemuda telah terbukti dalam peran mempersatukan. Yaitu jiwa kepemimpinan, nasionalisme, kepeloporan dan kebangsaan. Berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam kerangka NKRI.

“Hal itu bisa terinternalisasi dalam diri setiap pemuda hari ini. Sehingga pemuda dengan perannya yang sangat strategis dan sentral untuk bagaimana bisa menjadi alarm dini dalam situasi dan kondisi kekinian,” papar Maryadi.

Oleh karena itu, ia berharap para pemuda bisa mengembalikan semangat kepemudaannya. Termasuk juga pemerintah dalam mendukung segala bentuk pengembangan potensi pemuda.

“Agar pemuda tidak hanya dikatakan bermodalkan semangat dan menawarkan mimpi indah saja, perlu adanya konsep yang lebih matang dan strategis dalam mengelola rumah besar Indonesia,” pungkasnya.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Mohamad iQbaL