eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Masyarakat desa diharapkan lebih menyadari bahwa daerahnya memiliki potensi wisata yang bagus untuk dikembangkan. Jika itu diberdayakan, maka dapat membangun desa wisata.
“Kita ingin berbasis pemberdayaan masyarakat. Artinya membangun kesadaran masyarakat desa agar lebih menyadari bahwa meraka lah sebagai tuan rumah dan meyakini bahwa pariwisata yang dimiliki bisa dikembangkan,” terang Kepala Dinas Pemuda, olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Natalia Karyawati saat sosialisasi kepada pengelola desa wisata di 14 kabupaten/kota se Kalbar di Hotel Ibis, Pontianak, Kamis (25/10).
Sosialisasi bertemakan ‘Pengembangan Sadar Wisata Dalam Pembangunan Kepariwisataan di Kalbar’ ini diharapkan masyarakat desa lebih menyadari potensi yang dimiliki daerahnya.
Mengingat setiap desa memiliki beragam potensi yang berbeda. Bahkan memiliki keunikan tersendiri, sehingga sayang jika tidak dikembangkan masyarakat. Karena akan menjadi nilai tambah bagi penduduk di sekitar destinasi.
“Artinya kesadaran yang dibangun ini harus tumbuh dimulai dari masyarakat atau dari bawah, bukan dari pemerintah yang punya program. Tapi program pemerintah yang didukung oleh masyarakatnya, bahwa mereka sadar punya potensi di desa,” ungkapnya.
Pembangunan desa wisata, tentu melihat potensi destinasi. Baik alam mapun destinasi buatan yang memiliki ciri dan karakter masing-masing.
“Baik itu wisata budaya, wisata alam, wisata sejarah, atau wisata buatan yang menjadi ide kreatif yang bisa menggerakkan pariwisata,” ucapnya.
Untuk mendukung itu, pihaknya melakukan pemetaan terhadap desa-desa yang memiliki potensi pengembangan wisata di Kalbar. Di samping itu, memberikan dorongan terhadap masyarakat desa agar lebih mandiri dan berdaya. “Mereka harus berdaya, bukan karena pemerintah,” ujarnya.
Pemerintah dalam hal ini hanya bisa memberikan bantuan. Namun tidak semua berupa uang, tapi dapat juga berupa stimulan. “Stimulan agar mereka mandiri, dan tidak tergantung pada pemerintah. Untuk hal dasar seperti infrastruktur tentu ini dilakukan oleh pemerintah,” tukas Natalia. (nov)