Nasir: Desa Maju, Indonesia Maju

Kapuas Hulu Gelar Bursa Inovasi Desa Tahun 2018

SAMBUTAN. AM Nasir ketika menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa Tahun 2018 di gedung MABM Kapuas Hulu, Rabu (24/10). Andreas-RK

eQuator.co.id – PUTUSSIBAU – RK. Bursa Inovasi Desa (BID) 2018 digelar. Tahun ini mengangkat tema ‘Desa Adalah Jembatan Emas Menuju Desa Mandiri dan Berdaya Saing’.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kapuas Hulu Alpiansyah menyampaikan, BID merupakan program dalam upaya pemerintah mewujudkan nawacita RPJMN 2015-2019. Meningkatkan kapasitas dan produktivitas desa sebagaimana UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. “Mengurangi desa tertinggal menuju desa berkembang, maju dan mandiri,” terangnya.

Alpian memaparkan, dari 278 desa di Kapuas Hulu, saat ini status desa berdasarkan hasil workshop tenaga ahli Kementerian Desa PDTT, Pendamping Desa dan informan desa bahwa hasilnya status desa sangat tertinggal sebanyak 123 desa. Tahun lalu 169 desa sangat tertinggal. Artinya sekarang berkurang. Kemudian desa tertinggal 129 desa dan tahun lalu 99 desa.

“Selanjutnya ada 22 desa berkembang, tahun lalu hanya 9 desa dan desa maju tahun ini 4 desa, tahun lalu ada 1 desa, jadi ada peningkatan 3 desa maju,” paparnya.

Sementara untuk desa berstatus desa mandiri di Kapuas Hulu belum ada. Di Kalbar saja kata Alpian, baru ada satu yang sudah masuk kategori desa mandiri.

Oleh karenanya Alpian mengajak, semangat dan kerja keras bersama, serta komitmen Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kapuas Hulu, sehingga kedepan status desa maju bisa bertambah di kabupaten tersebut. BID ini ebagai media belajar untuk memperoleh berbagai informasi dalam membangun desa.

“Tujuan pelaksanaan adalah menginformasikan rencana kegiatan penyelenggaraan, pengelolaan pengetahuan inovasi desa kepada OPD terkait, penyedia peningkatan kapasitas teknis desa P2KTD  dan pemangku kepentingan lainnya,” bebernya.

Disamping itu, untuk mendorong program berkualitas di desa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan menjadi komitmen pemerintahan desa. Sehingga penggunaan dana desa, peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis pemberdayaan masyarakat bisa terwujud dengan baik.

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu AM Nasir menyampaikan, momentum BID ini dapat menjadi tonggak dalam membangun desa agar mampu bersaing menjadi desa berkembang, maju dan mandiri.

“Menggunakan dana desa yang lebih inovatif, maka melalui bursa inovasi desa ini, program di desa juga dapat bersinergi dengan program Pemerintah Daerah,” katanya.

Nasir menegaskan, pemerintah telah menempatkan desa menjadi yang terdepan dalam membangun Indonesia, bila desa maju maka Indonesia maju. Maka pemerintah telah mengalokasikan dana untuk mengelola desa dengan jumlah yang cukup besar. Rata – rata dana APBDes Rp1 miliar.

“Maka untuk melaksanakannya pemerintah desa bersama lembaga permasyarakatan desa, harus melibatkan masyarakat, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawabanya,” pesannya.

Ditambahkan bupati, program inovasi desa ini diharapkan pula bisa mendorong peningkatan kualitas penggunaan dana desa. Kemudian menciptakan inovasi pembangunan desa untuk menuju desa berkembang, maju dan mandiri. “Saya mengimbau agar desa bisa memverifika menu – menu di bursa inovasi desa baik yang ada di OPD maupun P2KTD,” pesannya.

Dengan demikian, Nasir berharap, kedepan target desa mandiri di Kapuas Hulu bisa terwujud. (dRe)