Kapolda Optimis di Kalbar Muncul Pembalap Handal

Lady Racer Berhijab Tak Gentar Adu Cepat dengan Atlet Pria

ADU CEPAT. Para pembalap bersaing menjadi yang terbaik di ajang MotoPrix Kejurnas Balap Motor Regional 4 Kalimantan Putaran 3 di Komplek Stadion SSA, Minggu (23/9). Maulidi Murni-RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. MotoPrix Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Motor Regional 4 Kalimantan Putaran 3 diselenggarakan di Komplek Stadion Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (SSA), Minggu (23/9) pagi. Kejurnas tersebut dibuka secara resmi oleh Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Tentunya dengan kegiatan yang dilakukan ada esensi-esensi yang positif,” kata Kapolda.
Kejurnas ini kata dia, sebagai wahana olahraga dan penyaluran bakat yang dilakukan secara sportif, aman dan nyaman. Setidaknya disaat melakukan olahraga, ada beberapa hal yang sangat bermanfaat. Membangun soliditas, solidaritas, kekompakan dan kebersamaan. “Di samping untuk kesehatan, setidaknya empat hal itu yang bisa kita petik,” ulasnya.
Dari kegiatan ini, Kapolda optimis nantinya akan muncul bibit-bibit pembalap yang dapat mengharumkan nama daerah. Baik di kancah provinsi Kalbar, nasional maupun internasional. “Dengan olahraga, bisa membentengi diri dari hal-hal yang negatif. Sehingga semua hal dapat dijalankan dengan positif,” tuturnya.
Menurut Kapolda, tidak ada salahnya, apabila sebagai generasi milenial, para pemuda Indonesia khususnya pembalap Kalbar untuk terus menumbuhkan kembangkan kecintaannya terhadap olahraga. Terutama balap motor. “Ini juga sebagai wadah karir dalam menggapai prestasi,” gugahnya. Dalam pelaksanaan Kejurnas ini, Didi mengharapkan untuk membangun dan menjaga sportivitas serta keselamatan.
Sementara Ketua IMI Kalbar Yuliansyah menyebutkan, dalam Kejurnas yang diselenggarakan ini sudah diambil dari rapat kerja. Yaitu dua kelas MP pada seri pertama dan ketiga. Walaupun ada keterbatasan seri ketiga ini seperti fasilitas dan waktu yang diberikan hanya satu minggu.
“PP IMI sudah mengecek sirkuit, tapi tidak memadai, akhirnya menambah lintasan, dan setelah koordinasi dengan semua pihak, semua lintasan GOR kita pakai,” ujarnya.
Yuliansyah berharap atlet daerah dapat terpilih mewakili Kalbar untuk Pra PON dan PON 2020. Peluang atlet, dia yakini dapat menjuarai juara umum. Tak hanya MotoPrix, untuk gastrack atlet Kalbar dominan memimpin di Region.
Untuk jadwal Kejurnas kata dia, telah habis. Tapi di tahun 2019 ada aturan dari PP IMI bahwa Region hanya dapat melaksanakan empat putaran. “Di Kalimantan ini ada lima provinsi, kita terpilih sebagai salah satu penyelenggara, kita dapat kesempatan lagi,” ujarnya.
Sirkuit Komplek SSA Pontianak sudah belasan tahun tak pernah digunakan untuk kejuaraan balap. Kini sirkuit tersebut sudah semakin rapi. Lobang yang dulunya mewarnai setiap lintasan komplek SSA  sudah mulus semua.
“Kapolda Kalbar bilang ini sudah layak digunakan, Pak Kapolda juga bilang dengan adanya sirkuit ini dapat meminimalisir tingkat kecelakaan anak-anak yang balapan di luar,” kata Yuliansyah.
Kejurnas ini sangat mendapatkan animo dari masyarakat dan para pembalap. Dari itu Yuliansyah berharap perhatian pemerintah untuk memberikan fasilitas yang baik, berstandar nasional. Apalagi dalam waktu dekat ini akan mengadakan Porprov. “Disporapar memberikan sinyal akan membantu perbaikan,” tutup Yuliansyah.

Dalam ajang Kejurnas MotoPrix Regional 4 Kalimantan Putaran 3 di Kota Pontianak, ada yang menarik perhatian para pecinta otomotif yang hadir di Stadion SSA. Yaitu hadirnya satu-satunya racer wanita. Namanya Fisichella KW dari Tim HM Utama SRT, BBKW2, Peniramaan Kabupaten Mempawah. Dia mengikuti dua kelas. Yaitu kelas 130 Standar Open dan 130 Standar Pemula.
“Target pasti podium ya, siapa yang gak mau podium satu,” kata lady racer berusia 19 tahun ini saat ditanya target dalam Kejurnas MotoPrix Regional 4 Kalimantan Putaran 3 di Kota Pontianak.
Belajar mengendarai motor balap sudah dilakukan dia sejak lima tahun terakhir. Namun untuk benar mengikuti kejuaraan atau event baru tiga tahun lalu. Wanita asal Purwodadi ini mengaku, meski lawan dalam Kejurnas tersebut mayoritas laki-laki. Tapi tak membuatnya gentar, melainkan menjadi motivasi dan sensasi tersendiri.
“Awalnya saat pertama kali saya balapan di Sulsel lawannya cowok, gak ada kelas cewek, kalau di Jawa ada kelas cewek, Alhamdulillah dapat juara,” ungkapnya.
Kondisi di Kota Pontianak seperti cuaca panas menjadi salah satu keluhan wanita yang mengenakan hijab ini. Dan kota yang dilintasi garis khatulistiwa ini rupanya baru pertama kali ia jejaki. Alasannya ikut Kejurnas ini untuk mencari pengalaman baru. “Kapan lagi ke Kalimantan untuk coba,” ucapnya.
Torehan prestasi yang saat ini ia dapati adalah sudah berhasil mengunci point Kejurnas MotoPrix Regional 2 Jawa tahun ini. Meski masih tersisa satu seri lagi. “Alhamdulillah, ini udah ngunci, pointnya udah jauh banget sama yang lainnya,” ujarnya bangga.

 

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Arman Hairiadi