eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Pengurus Daerah Bhayangkari Kalbar mengadakan Sosialisasi Edukasi Keuangan dan Waspada Investasi Ilegal, Senin (27/8). Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Qubu Resort tersebut dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke 66 Tahun 2018.
Kegiatan dihadiri Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs Didi Haryono, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Sri Handayani, Irwasda Polda Kalbar, para Pejabat Utama Polda Kalbar, Koordinator Polwan, ASN Polda Kalbar, Wakil Ketua beserta pengurus dan anggota Bhayangkari se Kalbar. Bahkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar Riezky F Purnomo turut hadir dalam sosialisasi tersebut.
28 Maret 2018 telah dilakukan penandatanganan MoU antara OJK Pusat dengan Pengurus Pusat Bhayangkari. Dalam sosialisasi tersebut juga dilakukan diskusi panel. Beberapa narasumber yang dihadirkan. Diantaranya Deputy Bussines Area Pontianak PT Pegadaian Persero Ade Harsono, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Taufan Febiola, dan lain-lain.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya. Dalam rangkaian HUT Bhayangkari, bersama OJK Kalbar hari ini kita menggelar kegiatan sosialisasi tentang edukasi dan waspada investasi ilegal yang juga merupakan rangkaian kegiatan HKGB ke 66 tahun 2018,” ujar Ketua Bhayangkari Kalbar Ny. Eka Didi Haryono.
Sosialisasi ini menghadirkan pemateri dari beberapa narasumber. Tujuannya untuk memberikan pemahaman bagi ibu-ibu Bhayangkari agar dapat memahami investasi yang dipilihnya.
“Sejauh ini semenjak saya masuk tidak ada mendapat laporan terkait ibu-ibu yang tersandung atau mengalami penipuan kasus investasi bodong. Untuk itu kita berharap agar setelah sosialisasi ini, ibu-ibu lebih bijak dalam memilih investasi,” terangnya.
Ditambahkan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, perbatasan dan trans nasional menjadi bagian dari masyarakat Kalbar. Salah satunya, perkembangan modernisasi yang masih dapat diterima warga di perbatasan. “Untuk itu perlu kita tau dan mencari referensi real atau yang terdaftar, apakah investasi atau proses jual beli yang kita lakukan legal atau ilegal,” lugas Kapolda.
Sementara itu, Kepala OJK Kalbar Riezky F Purnomo mengatakan, ibu rumah tangga memiliki peran penting dalam melakukan pemilihan investasi. Sebab ibu-ibu sebagai pengelolaan keuangan rumah tangga.
“Terkait investasi, dalam kegiatan ini kita lebih menyasar kepada ibu-ibu. Sebab sebagian besar keputusan terhadap keuangan rumah tangga lebih banyak ke ibu, maka dari itu penting perlu dilakukan edukasi,” katanya.
Dengan adanya slogan the power of emak-emak, ibu-ibu memiliki peran penting pula dalam rumah tangga. Harapannya, sebagai pengelola keuangan rumah tangga sekaligus memutuskan dalam melakukan investasi. Jangan sampai memilih investasi yang tidak jelas atau bodong.
“Kalau sampai terjebak investasi bodong, tentu bukan ibunya saja merasakan persoalannya, tapi bapak juga. Sebagai kepala rumah tangga, bapak juga tidak bisa tenang dalam bekerja,” jelasnya.
Temuan investasi bodong sejauh ini sebanyak 20 perusahaan se Indonesia. Untuk itu, ketika memilih investasi harus lebih berhati-hati. “Kenali ciri investasi bodong itu seperti apa,” pesannya.
Namun yang pastinya kata dia, biasanya investasi bodong memberi iming-iming keuntungan sangat tinggi. Ini yang harus dipahami. “Artinya ibu harus bijak dalam memilih investasi bagi keluarganya,” tutupnya. (nov)