eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Jelang pemilihan presiden, pegawai Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalbar dilarang keras ikut melakukan kampanye melalui media sosial. Apalagi sampai menghujat salah satu pasangan calon.
Kepala Kanwil DJP Kalbar, Slamet Sutantyo mengatakan, tahun depan akan ada Pilpres. Sesuai arahan Kementrian Keuangan (Kemenkeu), dimana DJP juga termasuk di dalamnya untuk tidak melakukan kampanye. Walau berkaca dari Pilres sebelumnya tidak ditemukan pegawai DJP Kalbar yang melakukan kampanye untuk tujuan politik. “Dalam hal ini kita harus bersifat netral, jadi saya imbau terkait hal tersebut untuk tidak dilakukan,” tegasnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan penyerahan hewan kurban di halaman Kanwil DJP Kalbar, Kamis (23/8).
Baca Juga: Lubang Sari Rapet si Donald
Sementara ketika ditanya pengaruh kabut asap terhadap pencapaian pajak, menurutnya belum berdampak. “Saat ini jumlah pencapaian Kanwil DJP Kalbar sebesar 4,9 persen,” ungkapnya.
Kemudian berkaitan dengan Idul Adha 1439 H, Kanwil DJP Kalbar menyelenggarakan pemotongan hewan kurban. Nantinya akan dibagikan ke Panti Asuhan Hidayatullah, Forum Komunikasi Pembina Muallaf Tionghoa (FKPMT) Kota Pontianak, Forum Peduli Pemberdayaan Masyarakat Miskin Kalbar serta Masjid Amanatul Hasanah.
“Kegiatan kurban ini mengajak kita, utamanya pegawai DJP untuk saling berbagi serta mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya mereka yang menbutuhkan,” ucapnya.
Baca Juga: Penghobi Burung Tengarai Ada Unsur Politis
Berkurban juga merupakan wujud nyata bagi kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah. Sebagaimana kisah teladan Nabi Ibrahim saat mendapatkan wahyu dari Allah SWT.
“Harapan kita seluruh pegawai DIP Kalbar juga mampu mengabdi serta melayani setiap stakeholder dengan lebih semangat dan penuh rasa ikhlas namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai DJP,” tuturnya.
Dalam penyelenggaraan pemotongan hewan kurban tersebut sebanyak dua ekor sapi diberikan dari 14 pegawai DJP Kalbar. Dagingnya nanti akan dibagikan kepada pihak yang membutuhkan. (nov)