eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Jelang Idul Adha, di Kota Pontianak bermunculan penjual hewan kurban di pinggir jalan. Guna memastikan kelayakan dan kesehatannya, Pemerintah Kota Pontianak akan memeriksa hewan-hewan kurban tersebut.
“Saya sudah minta dinas terkait mengecek hewan yang dijual oleh warga. Kita tidak mau hewan kurban yang dijual itu tidak sehat,” tegas Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Senin (13/8).
Hewan kurban yang dijual harus memenuhi ketentuan. Misalnya dalam keadaan sehat, kaki tidak panjang sebelah atau pincang, telinga tidak rusak, tak buta dan persyaratan lainnya. “Kita turunkan tim dokter untuk mengeceknya di lapangan,” lugasnya.
Ketika dalam pengecekan ditemukan tidak sesuai ketentuan, penjualnya harus bertanggungjawab. Sebab pihaknya sudah menginstruksikan agar menjual hewan kurban sehat.
Walau tidak melarang menjual di pinggir jalan, ia menegaskan agar tak menggunakan fasilitas umum. Jika dilanggar, Pemkot akan bertindak tegas berupa penertiban. “Akan kita tertibkan kalau berjualan di trotoar dan harus di tempat yang aman dan tidak mengganggu ketertiban,” pungkas pria yang karib disapa Midji ini.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro mengatakan, memasuki Idul Adha biasanya permintaan hewan kurban cukup tinggi. Berdasarkan data yang dimilikinya, per tahun hewan lebih dari 1.000 ekor sapi dan 3.000 kambing. Tidak mau kecolongan ada yang menjual hewan kurban yang layak, pihaknya telah membentuk tim dalam mengawasi dan memantau.
“Untuk dua tahun yang lalu cukup banyak permintaan. 2017 permintaan sapi 1.500 lebih, kalau kambing ada 3.000-an,” jelasnya.
Dalam memberikan pengawasannya terhadap hewan kurban, pihaknya sudah membuat Surat Keputusan (SK) dimulai tanggal 1 Agustus. Hal itu berkaitan dengan penetapan pengawasan untuk hewan layak kurban.
“Hewan untuk kurban baik kambing, domba maupun sapi atau pun kerbau yang sehat dan layak. Mengingat rata-rata untuk sapi itu 1.500 ekor setiap tahunnya,” jelasnya.
Saat ini pihak telah melakukan koordinasi dengan pemasok sapi dari Surabaya. Sapi yang siap dipasarkan di Kota Pontianak telah masuk karantina sekitar 2000-an ekor.
“Tim kita ada di 6 kecamatan, memeriksa dari dini sampai nanti pelaksanaan pemotongan. Semua hewan kurban harus kita pastikan sehat,” tegasnya.
Ia berharap, warga tak memanfaatkan momen Idul Adha dengan menjual hewan kurban yang tidak memenuhi syarat. Dirinya pun optimis para penjual akan berlaku jujur.
“Semoga untuk hewan kurban itu betul-betul memenuhi standar baik syariat agama maupun kesehatan melalui dinas yang berkerjasama dengan yang lainnya,” lugas Bintoro.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi