Lagi, Dua Bocah di Desa Riam Berasap Positif DBD

Penyuluhan. Kepala Puskesmas Siduk, Syarif Yusuf memberikan penyuluhan terkait bahaya DBD bagi masyarakat di Dusun Sungai China, Desa Riam Berasap Jaya, Kamis (2/8). Kamiriluddin/RK.
Penyuluhan. Kepala Puskesmas Siduk, Syarif Yusuf memberikan penyuluhan terkait bahaya DBD bagi masyarakat di Dusun Sungai China, Desa Riam Berasap Jaya, Kamis (2/8). Kamiriluddin/RK.

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana kini bertambah menjadi lima orang. Dari tiga korban yang sudah dirawat di rumah sakit di Ketapang, giliran muncul dua korban baru yang dikabarkan positif DBD.

Yakni, Gusti Putra (6) yang masih duduk dibangku PAUD ini dilarikan ke rumah sakit di Ketapang, Kamis (2/8) lantaran positif DBD. Korban lainnya adalah Rizki Aditia (5) yang merupakan adik dari Deni Saputra. Sedangkan Dedi Saputra sendiri telah duluan dirawat di rumah sakit di Ketapang karena penyakit serupa.

Informasi yang diterima bahwa satu dari lima korban yang dirawat di rumah sakit di Ketapang telah mengalami muntah darah. Tak pelak, korban atas nama Raditia Pratama membutuhkan darah golongan O.

Sebelumnya, tiga warga dari daerah yang sama dirujuk ke rumah sakit di Ketapang. Ketiganya masih duduk dibangku sekolah dasar. Yakni, Deni Saputra (10) yang duduk di kelas 5 dan Raditia Pratama (9) duduk di kelas 4 SD serta Syarif Fatan (7).

Terkait kasus DBD di lokasi tersebut, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Siduk langsung menerjunkan tim untuk melakukan tindakan pengasapan (fogging). Aksi cepat tanggap itu dipimpin langsung Kepala Puskesmas Siduk, Syarif Yusuf.

Kepada warga setempat, Syarif Yusuf yang mantan Kepala Puskesmas Pelapis itu mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Terutama menyingkirkan sampah kaleng, tempurung dan sejenisnya agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan penyakit DBD.

“Singkirkan sampah kaleng dan sejenisnya. Jangan biarkan sampah tersebut menampung air hujan, sehingga menjadi rumah nyamuk untuk berkembang biak,” imbaunya.

Reporter: Kamiriluddin

Redaktur: Andry Soe