eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kalbar memiliki varietas durian unggulan. Tak hanya di Indonesia, namun se Asia.
Namun sejauh ini, pengembangan buah lokal ini masih belum begitu nampak. Lantaran hampir 50 persen mulai punah.
“Kalau kita bicara keunggulan, Kalbar merupakan salah satu daerah yang memiliki varietas durian unggul. Bahkan terbaik di Asian,” ujar Pegiat Lingkungan dan Konservasi Kalbar, Happy Hendrawan saat dijumpai Rakyat Kalbar, Jumat (27/7).
Namun sangat disayangkan, pengembangannya masih belum diperhatikan. Bahkan tak satupun perguruan tinggi di Kalbar mengembangkan varietas ini. “Jadi bukan tidak mungkin ini akan punah,” ujarnya.
Di beberapa daerah yang dulunya durian ini cukup banyak dan berkembang, kini sudah tidak lagi. Seperti di Ketapang dan Kayong Utara. Dulu dua kabupaten tersebut sentra lempok durian. Sekarang menurun sekitar 40-50 persen.
Sementara Malaysia gencar melakukan pengembangannya. Padahal varietas durian tersebut asalnya dari Kalbar. “Tentu ini sangat disayangkan, kita yang punya bibit unggul, namun orang lain yang mengembangkannya,” ucapnya.
Di samping itu, kendala lainnya terhadap pengembangan buah berduri ini juga lantaran adanya penebangan pohon durian. Kayunya dimanfaatkan untuk kebutuhan bisnis. Padahal jika ditelaah lebih baik lagi, durian merupakan salah satu buah lokal yang bernilai ekonomi cukup tinggi.
“Cuma kesadaran itu tertutup oleh segelintir atau sekelompok orang serakah dalam tata kelola Sumber Daya Alam (SDA),” sebutnya.
Perlu ada upaya penanganan buah durian. Sehingga buah lokal ini tetap terjaga keunggulan serta pengembangannya. “Pemerintah mestinya cepat melakukan identifikasi pusat varitas durian unggulan dan revegetasi, terlebih saat ini kita juga ada kontes durian yang digelar di Balai Karangan, mestinya ini juga menjadi entry point ke arah sana,” paparnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalbar, Andreas Acui Simanjaya mengatakan, Balai Karangan merupakan daerah yang kaya dengan varietas produk lokalnya, utamanya durian. “Kalau kita bandingkan dengan durian yang ada di Thailan yang juga terkenal dengan duriannya, durian kita lebih unggul,” sebut salah seorang pengusaha di sektor pertanian ini.
Sejauh ini untuk pasar serta tata kelola durian masih belum begitu baik. Sehingga belum dikenal masyarakat luas. Namun dari yang sudah ia data, dengan berkeliling kampung di Balai Karangan, kedepan dapat mengoptimalkan potensi durian yang ada kedepannya.
“Ini merupakan hal yang menarik, dimana banyak sekali buah durian yang berbagai jenis yang dapat dikembangkan oleh masyarakat. Bahkan bisa memiliki pasar yang lebih luas, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, utamanya yang memiliki pohon dan buah durian,” terangnya. (nov)