eQuator – Semangat kebersamaan dan sinergi adalah salah satu poin penting bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) ke depan.
Mengingat pelaku UKM ini merupakan faktor peningkat ekonomi maka setiap pengusaha perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebab, pemerataan kesejahteraan juga harus diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi agar tidak terjadi kesenjangan antarpelaku usaha.
“Semangat yang digalakkan di sini haruslah semangat kebersamaan dan sinergi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam acara pameran dagang dan konfrensi ASEAN SME Partnership hari ini.
Menurut Puspayoga, sinergi perlu diterapkan agar saat perdagangan bebas itu terjadi, pengusaha besar tak mencaplok yang kecil. Itu juga yang menjadi alasan ASEAN SME Partnership digelar, yakni untuk menggalang kemitraan.
Ketua Steering Comitee, Abdullah Syam mengatakan, agar semua pelaku usaha yang terkait tidak melihat MEA sebagai ajang kompetisi. Meski pada dasarnya MEA perlu daya saing, namun yang diharapkan adalah persaingan untuk meningkatan kualitas produk.
Dia jelaskan, tujuan digelarnya acara ini adalah untuk mendorong terwujudnya kemitraan UKM antar ASEAN baik secara horizontal maupun vertikal. Lalu, menggalang kerja sama kemitraan baik usaha besar maupun kecil dan tidak ada yang dirugikan.
“Juga meningkatkan perdagangan internal ASEAN serta membangun networking. Negara-negara di ASEAN diharapkan mampu memperkuat UKM-nya melalui pengembangan kemitraan,” jelasnya.
Sementara itu, Dubes Indonesia untuk ASEAN, Rahmat Pramono berharap para peserta di sini dapat membuat platform kerja sama dengan menjalin komunikasi yang baik dan membuka peluang.
Acara yang digelar selama dua hari di Hotel Allium Airport, Tangerang, Banten ini dihadiri peserta eksibisi dan konferensi yang berasal dari Laos, Malaysia, Singapura, Kamboja, Philipina, Brunei Darussalam dan Indonesia. (jpnn)