eQuator.co.id – Pontianak-RK. Malang betul nasib Mus Amri. Niat pria 42 tahun ini mengantar anak mendaftar SMA, namun tercebur ke Sungai Kapuas, bersama sepeda motornya.
Kejadian yang menimpa warga Jalan Situt Mahmud, Gang Selat Bangka 1, Pontianak Utara itu, terjadi di dermaga penyeberangan kapal feri Bardan-Siantan, pada Senin (3/7) sekira pukul 08.47 WIB.
Ditemui di kediamannya, Mus bercerita, kejadian ini dikala di hendak menaikan sepeda motornya ke KMP Bili.
“Saya kan driver Gojek. Setelah mengantar penumpang di seberang (pusat kota) pagi itu, saya ditelepon anak sulung saya minta ditemani mendaftar SMA,” kisahnya kepada Rakyat Kalbar, Rabu (4/7) siang.
Mendapat telepon itu, ia kemudian bergegas menjemput anaknya yang masih menunggu di rumah. Ia takut terlambat karena macet. Akhirnya mengambil keputusan untuk menggunakan penyeberangan.
“Saya sempat ragu apakah harus pakai jalur biasa lewat tol (Jembatan Kapuas dan Landak) atau menggunakan penyeberangan. Setelah pikir-pikir, ya sudah saya lewat penyeberangan saja,” ceritanya.
Setibanya di ramdor (pintu masuk kapal), sepeda motor jenis Yamaha miliknya sempat mogok. Ketika kembali dinyalakan, Mus tak sengaja menggas motornya namun tak tepat sasaran.
“Pas mau masuk pintu, motor sempat berhenti karena mogok. Nah, pas masuk pintu, tak nyangka pas saya gas motor langsung melesat. Saya pun nyemplung ke sungai,” ujarnya.
Selain motor, pria yang bekerja sebagai sekuriti di salah satu perumahan di Sungai Raya Dalam ini juga kehilangan handphone. Hingga saat ini motor bernomor polisi KB 6544 SJ serta handphone-nya belum ditemukan setelah tenggelam di sungai.
“Saat itu saya dibantu petugas kapal. Syukur saya selamat. Saya hanya mengalami cedera ringan. Lengan dan telapak tangan memar,” tuturnya sambil memperlihatkan luka memar tersebut.
Akibat musibah ini, Mus tak dapat bekerja sebagai mana mestinya. “Ini udah dua hari izin nggak jaga (perumahan). Kena memar ini, saya demam juga,” ucap Mus.
Selain sekuriti dan driver Gojek, Mus dikenal sebagai salah satu pendiri komunitas kemanusiaan bernama Relawan Indonesia (Relindo) Kalbar. Hampir setiap kegiatan Relindo, ia hadir. Saat dirinya mengalami insiden ini, dua dari rekan sesama Relindo datang menjenguk.
“Teman dari Relindo ada ke sini. Tanya-tanya. Benarkah saya mengalami kejadian itu. Dan karena kejadian ini, saya akan rehat sejenak dari kegiatan relawan, terutama program berbagi nasi Jumat nanti,” ujar Mus.
Kini, ia disibukkan dengan prosedur asuransi atas kecelakaan yang dialaminya. Karena dari pihak Gojek sendiri belum ada konfirmasi untuk memberikan bantuan. Sebab saat ia mendaftar Gojek, nomor polisi motor yang didaftarkan berbeda dengan motor yang tenggelam di sungai.
“Belum sempat balik nama dan ganti pelat, jadi pihak Gojek mungkin belum bisa melakukan apa-apa,” pungkas Mus.
Laporan: Bangun Subekti
Editor: Ocsya Ade CP