eQuator.co.id – Pontianak-RK. Ramdhani hanya bisa bersabar. Rumahnya yang terletak di Gang Cendana 4, Jalan Cendana, Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota, ludes dimakan api, pada Rabu (20/6) sekitar pukul 10.30 Wib. Isi rumah mantan petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota Pontianak yang pada 21 Juni ini berusia tepat 65 tahun, tak bersisa.
Anak korban, Leo mengatakan, saat kejadian kedua orangtuanya sedang tidak di rumah. Mereka pergi ke rumah besannya di Jalan Irian.
“Saya lagi di bengkel di Jalan Jawa. Tak lama kemudian, saya ditelepon kakak saya. Disuruh balik. Ternyata rumah orangtua saya kebakaran,” ujar Leo kepada wartawan.
Sebelum kejadian, tutur Leo, kakak-kakaknya yang tinggal tepat di depan rumah orangtuanya, tengah duduk sambil bercengkerama. Kata kakaknya, mendadak muncul api dari lantai dua. “Mereka pun panik dan berteriak ada kebakaran,” tuturnya.
Warga yang mendengar teriakan dan melihat kepulan asap itu segera keluar dari rumah masing-masing untuk memberikan bantuan. Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sambil menghubungi petugas damkar.
“Apinya besar. Apalagi saat itu angin lagi kencang, takut-takut nyambar rumah lain,” timpal Gunawan, salah satu warga yang tinggal di belakang rumah korban.
Demikian pula yang dikatakan Zulkarnain Siregar. Politisi Golkar yang tinggal tepat di depan lokasi kejadian ini, langsung memerintahkan warga di rumahnya untuk mengamankan apapun yang bisa diselamatkan dari rumah korban.
“Kita selamatkan dulu isi rumah ini. Semprot bagian atas, karena takut disambar api dari depan,” demikian Zulkarnain.
Sementara itu, Iwan Supriadi, Koordinator Lapangan Damkar Kelurahan Mariana mengaku kesulitan dalam memadamkan api. Karena kekurangan sumber air.
“Di sini nggak banyak parit besar. Kalau pun harus menyedot air, harus dari luar gang ini. Untuk unit pemadam berupa motor dan mobil kecil masih bisa masuk,” ucap Iwan kala diwawancarai oleh Rakyat Kalbar.
Ia menuturkan, untuk tim Damkar Kelurahan Mariana menurunkan sekitar 20 personel. Sementara dari pemadam kebakaran yang ada Kota Pontianak, sekitar belasan unit mobil yang diterjunkan.
“Kami konfirmasi dulu dengan pemadam yang terdekat. Setelah positif ada kebakaran, kita turun. Sebab pengalaman lalu pernah terjadi laporan kebakaran ternyata negatif,” ujar Iwan.
Ia juga berpesan agar masalah kebakaran ini tidak dipandang enteng. Selalu waspada dan jangan bermain-main dalam masalah kebakaran.
Saat ini, kepolisian masih menyelediki penyebab kebakaran. Agar penyelidikan tidak terganggu, petugas yang ada di sana langsung membentangkan police line. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian. Namun warga menduga api berasal dari hubungan arus pendek atau korsleting.
Laporan: Bangun Subekti
Editor: Ocsya Ade CP