eQuator.co.id – Pontianak-RK. Di hari pertama Idul Fitri, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Pontianak Mahmudah menggelar open house, Jumat (15/5). Silih berganti, tamu berdatangan di kediaman jabatan Wali Kota Pontianak di Jalan Abdurrahman Saleh.
Mahmudah mengatakan, open house yang digelar sebagai momen bersilaturahmi dan saling memaafkan di hari kemenangan.
“Mungkin hari-hari biasa kita disibukan dengan kegiatan atau pekerjaan masing-masing, sehingga jarang bertemu. Maka kesempatan inilah kita bisa saling bersilaturrahmi dan bermaaf-maafan,” ujarnya saat diwawancarai di sela-sela open house.
Selain itu, momen Lebaran tahun ini berdekatan dengan momen Pilkada. Mahmudah berharap dan mengimbau kepada masyarakat agar silaturahim dan kebersamaan yang sudah dirajut jangan sampai terputus dan terpecah belah hanya karena perbedaan pilihan dalam Pilkada.
“Dalam Pilkada, masyarakat diberikan keleluasaan untuk memilih calon kepala daerah sesuai dengan hati nurani masing-masing,” imbuhnya.
Mahmudah tak ingin, karena perbedaan pilihan lalu saling mengejek atau melontarkan ujaran kebencian satu sama lainnya. Setelah Pilkada, masyarakat harus menjadi bersatu kembali untuk bersama-sama membangun Kota Pontianak. “Semoga dengan hati yang lapang, kita dapat meningkatkan dan merajut ukhuwah serta memperkokoh sinergitas dalam rangka membangun masyarakat dan Kota Pontianak menuju ke arah yang lebih baik lagi kedepannya,” harap Mahmudah.
Lebaran juga dimanfaatkan Plt Sekda Pontianak, Uray Indra Mulya menggelar open house di kediaman pribadinya di Gang Ambotin Jalan KH Wahid Hasyim. Open house pada Jumat (15/6) dan Sabtu (16/6) ini didatangi tamu yang silih berganti. Open house ini sebagai momen dalam mempererat tali silaturrahmi sekaligus bermaaf-maafan di hari kemenangan.
“Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti halal bihalal, namun juga bisa dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah, saling duduk bercengkerama, saling mengenalkan dan mengikat kerabat,” sebut Uray, Sabtu (16/6).
Menurutnya, pemaknaan Idul Fitri bersifat positif. Seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antarsesama makhluk. “Nah, dengan kita saling bermaaf-maafan ini, kita ingin dosa-dosa kita kaitan sesama manusia diampuni oleh Allah SWT,” ujar Uray. (Humas Pemkot)