eQuator.co.id – KUBU RAYA. Kisah perjuangan Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut dua, Karolin Margret Natasa dalam membela tenaga kerja Indonesia yang mengalami masalah di luar negeri kembali terkuak.
Kali ini pengakuan itu datang dari M. Syahril, 61, tokoh masyarakat dari Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor, Kabupaten Kubu Raya.
“Ada warga kita mengalami masalah di Arab Saudi. Masalah besar. Saya tak mau sebutkan orangnya. Bekerja sudah lama di Arab Saudi dan mendapat masalah,” tutur Syahril saat memberikan sambutan pada Kampanye Dialogis Pasangan Karolin – Gidot, Senin (11/6).
Syahril menceritakan pihaknya mencoba mengkontak Karolin yang saat itu masih menjabat Anggota DPR RI Komisi IX yang satu diantara bidang kerjanya adalah masalah ketenagakerjaan.
“Dengan ringan tangan beliau itu membantu membebaskan masyarakat kita. Tentu dengan proses yang rumit. Tetapi berkat jaringan beliau semua bisa dilalui dengan baik dan lancar,” cerita Syahril.
Syahril juga menyampaikan sosok Karolin yang berpengalaman itu bukan sebuah kebohongan belaka. Kunjungannya ke desa-desa dan pertemuannya bersama masyarakat telah terekam baik didalam ingatan warga.
“Saya bukan baru kali ini saja bertemu dengan beliau ini. Selain mengurus pembebasan salah satu warga kita yang mendapat masalah di Arab Saudi, pada Pileg 2014 beliau ini sudah pernah berkunjung ke wilayah kita ini,” ujarnya.
Proses pergelutan Karolin dalam dunia politik nasional yang tak tertulis mulai terungkap melalui penuturan masyarakat. Secara khusus bagi warga yang pernah menerima uluran tangannya.
“Kalau dinilai tidak berpengalaman saya merasa keberatan. Saya terlibat dalam perjalanan politik beliau meskipun tidak banyak. Masyarakat Kalbar membutuhkan Pemimpin yang murah hati dan ringan tangan seperti beliau” ucapnya.
Syahril juga menegaskan Kalimantan Barat ini harus dipegang sosok yang telah lama meniti karir politik ditingkat nasional dan memiliki kepedulian terhadap masyarakatnya. Seorang pemimpin yang bukan hanya mengandalkan logika melainkan juga mampu merasakan keluhan masyarakatnya.
“Kalimantan Barat ini tidak bisa dipegang oleh seorang yang berpangkat kopral atau bunga dua, minimal sudah berbintang dua . Pengalamannya sudah nasional, tidak hanya diwilayah Kalimantan Barat saja. Insya Allah, dengan pengalaman Ibu Karolin yang telah menasional, Kalimantan Barat akan jauh lebih maju,” katanya.
Syahril juga menyebutkan jika di Surabaya telah memiliki Tri Rismaharini sebagai pemimpinya. Dia juga berharap Karolin dapat menjadi seperti sosok Risma di Kalimantan Barat ini.
“Kalau di Surabaya ada Ibu Risma, mudah-mudahan di Kalimantan Barat ini ada Ibu Karolin. Sosok pimpin wanita yang dikagumi oleh masyarakatnya. Oleh karena itu pada tanggal 27 mendatang, mari kita bersama-sama datang ke TPS dan memenangkan Ibu Karolin Margret Natasa bersama Bapak Suryadman Gidot,” tutupnya.