Karolin: Pembangunan Perbatasan Harus Dioptimalkan

Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa
Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa

eQuator.co.idPONTIANAK-Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa menegaskan tekadnya untuk terus mendorong serta mengoptimalkan pembangunan daerah perbatsaan di provinsi ini.
Menurut Karolin, pembangunan wilayah perbatasan antarnegara sudah mulai terlihat. Sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) sudah dibangun secara representatif. Apalagi, kata Karolin, pembangunan daerah perbatasan menjadi skala prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Masyarakat saya rasa bisa menilai kemudian merasakan langsung hasil kerja pemerintahan saat ini, yang sangat konsen terhadap pembangunan di daerah perbatasan antar negara. Bukan hanya infrastruktur, namun fasilitas lainnya untuk meningkatkan perekonomian di beranda depan negara, juga sudah ada. Tinggal kita manfaatkan dan terus tingkatkan,” kata Karolin di Pontianak, Selasa (5/6).
Karolin menambahkan, kendala pembangunan perbatasan memang masih ada di beberapa titik. Antara lain di Kabupaten Sintang. Karena adanya masalah teknis yang tak kunjung dituntaskan pemerintah kabupaten. Yaitu pelimpahan status jalan, dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.
“Hambatan teknisnya itu belum lengkap dokumennya, karena masalah status jalan. Khususnya jalan paralel menuju perbatasan antarnegara di Desa Jasa dan Senaning itu. Tapi sudah dibereskan tahun 2017, karena memang melimpahkan urusan ke pusat itu bukan hal yang gampang,” jelas Karolin.
Karolin juga mengungkapkan kondisi perbatasan di Kabupaten Sintang seperti di Desa Jasa, saat ini memang sudah jauh lebih baik. Dimana, antara perbatasan di Desa Jasa itu akan ada jalan paralel, sampai dengan ke Balai Karangan dan Entikong Kabupaten Sanggau.
“Jadi untuk daerah Sintang, Kapuas Hulu dan Melawi pembangunan ini akan kita teruskan. Namun memang harus bertahap, karena pemerintah juga menyesuaikan kondisi keuangan,” lanjut Karolin.
Agar ada kepastian pembangunan di daerah perbatasan antarnegara di Provinsi Kalbar, Karolin menyatakan jika hal itu bisa dilanjutkan. Saat dirinya bersama Suryadman Gidot, terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.
“Hanya kami yang bisa melanjutkan pembangunan di provinsi Kalbar, khususnya membuka daerah yang masih terisolasi. Kami punya akses dan kedekatan politik dengan pemerintah pusat. Kemudian memaksimalkan pembangunan jalan paralel perbatasan serta infrastruktur penunjang lainnya. Kalau ini bisa diteruskan, maka daerah perbatasan kita akan sama seperti yang ada di Entikong. Masyarakat juga akan mendapat manfaat yang banyak dari hasil pembangunan ini,” pungkas Karolin.